Selamat malam, selamat weekend!
Masih ada, kah? Aw,,, Aku pesimis ada yang masih stay disini, kah?
Warning: Typo bertebaran
HAPPY READING
"Saki, keluargamu, kelu—"
"Ada apa dengan mereka?"
.
.
.
.
.
Itachi berhasil mencuri seekor kuda untuk membawa Sakura pergi. Tidak. Keduanya tidak berniat kabur. Mereka hanya akan menyusul keluarga Haruno yang akan pindah entah kemana. Di hari ketika Istana sedang sibuk.Mereka hanya menyusuri jalan yang mungkin dilewati rombongan keluarga Haruno. Sakura ingin bertemu mereka setidaknya sekali. Bukan pergi meninggalkannya tanpa kata sama sekali seperti ini.
"Kak, itu mereka. Cepat!" Sakura menunjuk rombongan kereta yang panjang. Jika bukan keluarga bangsawan tidak mungkin semewah dan sebanyak itu.
Itachi yang memang mengambil jalur tikus, bersiap membelokan arah. Posisinya masih terbilang jauh, tapi dia yakin bisa mengejar. "Brengsek sekali!" Gerutu Itachi kesal.
Alis Sakura bahkan sudah mengkerut terkena terpaan angin dan debu. Yah, wajar jika Itachi marah. Sasori bahkan tak mengatakan apapun padanya. Padahal mereka sering bertemu ditempat latihan.
.
.
.
.
.
Di Istana, Sasuke menatap kamarnya yang kosong. Seorang pengawal melaporkan jika Itachi menyerang mereka dan membawa Sakura pergi. Memang benar penjagaan saat ini lebih banyak dikerahkan di aula perayaan."Cari mereka!" Sasuke berujar tegas dan lantang.
Naruto maju dan segera mengambil komando. "Tutup semua gerbang Ibukota dan setiap perbatasan!"
Menyiapkan pengawalan besar-besaran untuk Sasuke yang kemungkinan besar akan turun langsung.
Menyerahkan jalannya perayaan pada Mikoto. Meski terjadi bisik-bisik yang berisi berita buruk, semua berjalan sebagaimana mestinya.
.
.
.
.
.
Sakura dan Itachi terengah saat turun dari kuda setelah berhasil mendahului. Rombongan tersebut berhenti. Seorang pemimpin perjalanan menengok ke beberapa rekannya."Apa yang kalian lakukan?"
"Berhenti! Kami hanya ingin menemui Tuan Kizashi." Itachi menyahut lantang.
"Tuan Kizashi?" Tanyanya bingung. "Tidak ada Tuan Kizashi disini."
Sakura terbelalak. "Tidak mungkin." Dadanya mulai sesak karena ketakutan. "Ini lambang Haruno."
Pria yang masih menunggangi kuda tersebut bergerak sejenak. "Benar. Ini kereta barang dari Haruno untuk disumbangkan pada beberapa panti asuhan."
Tangan Sakura bergetar. Merasa dunianya kosong. Dia ingin mereka tahu siapa dirinya. Dengan begitu, mereka bebas pergi. "Bohong, kan?"
Sakura berlari ke arah kereta paling besar dan mewah. "Ayah!" Tidak ada. Hanya ada setumpuk barang dalam kotak serta satu orang maid pria.
Itachi yang menyaksikan Sakura yang membuka satu persatu pintu kereta merasakan hal buruk. "Katakan kemana perginya keluarga Haruno?"
"Kami tidak tahu." Karena dia hanya diperintahkan untuk mengawal barang.
Tidak ada gurat kebohongan di sana. Lantas kapan mereka pergi? Dan ke arah mana? Itachi cukup ceroboh karena hanya mengikuti jejak debu. Disaat masih banyak jalan lain menuju luar Ibukota.
"Sakura?" Itachi menghampiri Sakura yang duduk dengan lemas.
"Bagaimana ini, Kak? Aku belum menjelaskan apapun." Sakura menatap Itachi penuh harap. Setidaknya dia harus jujur tentang siapa dirinya pada keluarga Sakura sebelum pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn, My Lord
RandomKesengsaraan yang harus dibayar. "Anda telah membebaskan beban saya, My Lord. Saya senang" "Kecerobohan Saya karena terlalu terburu-buru, jadi Saya selamat. Lagi." #WattpadFanficID #TrueFanficIndo .