23

1.2K 158 16
                                    

Hello, selamat bobo!
Update dulu ah, sebelum tutup hp... Hehehe... Tumben bisa update cepet...

Terima kasih ya, untuk dukungan di chapter sebelumnya. Kalo sempet nanti ku balas deh...

Typo masih bertebaran...

HAPPY READING

Dalam dua hari Sasuke bertindak, penjagaan Sakura sudah diperketat. Sakura bagai orang bodoh yang tidak tahu apa-apa karena dia merasa dikekang.

"Sepertinya mereka curiga. Kamu masih bisa menunggu, kan?" ucap Sasuke kala itu. Meski bagi Sakura, Istana Onyx terbilang cukup aman. Sehingga penjagaan seperti ini sangat berlebihan.

Sasuke juga memberikan pengawalan ketat bagi para saksi. Termasuk Itachi yang justru ditertawakan.

"My Lord, Anda berpikir saya tidak akan ikut andil dalam tim, kan?"

Bisa dikatakan, Itachi tidak lagi menganggur karena kali ini dibebaskan bertindak. Dia diberi beberapa ksatria untuk ikut mengumpulkan laporan.

Itachi cukup bangga karena Sakura sudah berani buka mulut. Hal yang lebih bangga lagi, adiknya tidak mengecewakannya lagi. Meskipun ini sudah amat sangat terlambat.

Bantahan Hyuga dan juga besar pengaruhnya, membuat penyelidikan terhambat.

Bahkan Sai, mau tidak mau ikut terlibat karena Ino terpaksa harus diam di rumah demi keamanan.

Begitu juga dengan Karin. Wanita itu marah besar saat lagi lagi harus terkurung. Penjagaan di Namikaze berlapis. Mengingat, Boruto juga keturunan Hyuga yang bisa saja dijadikan senjata.

Satu minggu kemudian, Sakura dibuat panik karena mendengar Sarada diracuni.

Mereka terlalu fokus pada penyelidikan dan meladeni bantahan Hyuga. Hingga lupa, siapa yang mengatur istana ini sebelum Sakura kembali. Selain Mikoto, ada Hinata.

Para pelayan bisa saja merupakan orang-orang yang sudah punya koneksi dengan Hyuga.

Tidak cukup Sarada, bahkan di persediaan susu Rein pun terdeteksi racun. Ya, setelah Sarada terkena racun, Sasuke memerintahkan untuk memastikan makanan anak keduanya juga.

Saat itu juga, baik Sarada dan Rein dipindahkan ke Istana Onyx.

"Biarkan Ibu Suri di istana-nya, saya akan pindah ke sana untuk sementara waktu." Itachi mengerti kekhawatiran Sasuke pada ibunya juga. Padahal tidak begitu. Berbeda dengan Sakura, Mikoto pasti punya kekuasaan tak kalah besar terutama untuk bawahan di istananya.

Biar bagaimana pun, mereka tidak bisa asal menuduh Hyuga begitu saja tanpa bukti. Meskipun kemungkinannya benar. Bisa saja pihak lain, yang memanfaatkan situasi yang sedang memanas karena membuka kasus lama.

Semua sedang sibuk dengan pembagian tugas masing-masing. Terlebih, luasnya wilayah Hyuga.

"Ada satu saksi yang belum kita ketahui," ungkap Naruto yakin. "Anda ingat, waktu itu saya pernah berkata kemungkinan Haruno Sasori ada di sana?"

Sasuke agak lupa, tapi saat itu, dia memang tidak terlalu mencari bukti dan membiarkan kedua klan besar itu berkeliaran dengan alasan kestabilan.

"Jika Haruno Sasori buka mulut, apa masalah akan selesai?" Sasuke ingin semua segera berlalu. Lalu, berkumpul dengan aman bersama keluarganya.

"Sampai saya pergi, saat itu saya tidak melihat ksatria Haruno." Itachi memotong pembicaraan keduanya.

"Bisa saja, mereka datang terlambat. Jika benar itu Haruno, itu cocok dengan penyelidikan. Setidaknya kita punya satu anggota lagi," Naruto kembali menjelaskan.

Reborn, My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang