7

3.1K 308 9
                                    

Sarada berusia tujuh bulan, selama itu pula Sakura terjebak didunia ini. Sakura perhatikan negara ini adalah negara semi maju. Teknologinya tidak jauh berbeda dengan dunianya, hanya belum secanggih disana.

Sesungguhnya negara ini bernama Konoha. Pemimpin negara menganut sistem Kekaisaran dengan kekuatan sebagai acuan, barulah syarat lainnya mengikuti. Sejak negara ini dibentuk, Klan Uchiha secara turun menurun memiliki kekuatan diatas rata-rata. Sehingga posisi Kaisar belum pernah bergeser karena sistem keturunan. Kaisar baru setelah Kaisar lama adalah keturunan langsung Kaisar yang memenuhi syarat, tak bisa diganggu gugat. Seolah-olah Klan Uchiha ditunjuk sebagai titisan dari Pencipta Semesta, Klan tertua yang dianggap suci. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu, masyarakat memanggil negara mereka dengan sebutan Kekaisaran Uchiha.

Namun seperti yang sering terjadi, sekuat apapun kekuatan seorang manusia, sekuat dan serapih apapun peraturan demi peraturan diterapkan, kejahatan atau pemberontakan tak kunjung lepas dari masalah Kekaisaran. Baik masalah internal ataupun eksternal. Setidaknya begitulah yang bisa Sakura rangkum setelah membaca beberapa buku dari perpustakaan pusat.

Uchiha memiliki ciri Khas pada mata mereka, seperti yang sering Sakura lihat pada mata Sarada --onyx , katanya mata tersebut bisa berubah warna menjadi warna merah pekat yang memiliki kekuatan supernatural, itulah perbedaan mata onyx klan Uchiha dengan Klan lainnya.

Sebenarnya Sakura ingin membaca tentang tentang hubungan antar Klan lainnya terutama dengan Klan yang membesarkannya. Tapi buku tersebut seakan tidak pernah akan dipublikasi. Mungkin hanya dimiliki di perpustakaan Kaisar. Tidak mungkin Kaisar Tidak tahu dengan intrik yang terjadi antar klan berpengaruh yang melakukan persaingan secara terang-terangan. Dibeberapa buku, selain kekuatan yang lebih unggul ternyata populasi Uchiha hanyalah paling kecil diantara klan berpengaruh. Entah apa yang terjadi. Sakura hanya tahu, Kaisar Sasuke, Ratu Mikoto, dan Princess Sarada, tidak ada yang lain lagi yang murni klan Uchiha.

Ahh sekarang Sarada sudah bisa merangkak dan duduk, giginya tumbuh dua, dia cerdas karena sudah bisa mengucapkan beberapa kosa kata lucu. Sangat agresif. Ini adalah definisi nakal untuk Sakura yang terbiasa hidup sendiri. Ternyata mengurus anak yang super aktif tidaklah mudah. Sering kali Sakura dibuat jengkel oleh tingkah lucu Sarada. Seperti sekarang Sarada yang telah memainkan bubur dimulut mungilnya. Memanggilnya dengan nada lucu, badannya bergoyang ke kanan ke kiri minta dilepaskan dari kursi makan bayi yang membelenggunya, ingin lari dan bermain.

"Tidak, Sarada. Cepatlah telan buburnya dulu. Baru kita main."

"Bu...bubu..bu.." 

"Iya bubur, ayo ditelan, nak." dibalas Sarada dengan kekehan lucu dan otomatis menyemburkan bubur dimulutnya ke wajah Sakura yang memang sedang dicondongkan.

"Ya..Ampun Sarada." teriak main-main Sakura setengah jengkel. "Kenapa disemburkan kepada Ibunda." Sakura mengdecak pinggang dan mencondongkan lebih dekat pada Sarada. "Lihat muka dan baju Ibu kotor, Kau juga semuanya kotor." Omel Sakura yang dihadiahi celotehan tak jelas Sarada dan tawa lucu. "Ibu tak akan mengijinkan mu main sebelum sarapan habis, awas saja kalo nanti merengek minta dilepaskan." Ancam Sakura seakan-akan Sarada bisa mengerti. 

Para Maid tak kalah hebohnya jika sedang berada didekat Sarada. Mereka akan ikut menggoda majikan kecilnya. Dan ikut terkekeh menyaksikan berbagai macam ekspresi Sakura yang sedang mengomeli Sarada dihalaman belakang. Karena Sarada harus dibujuk jika tentang makanan. Itu sebabnya Sakura selalu mencari cara yang disukai bayi.

"Ayo, lagi Sarada. Ibu tak mau tau kau harus habiskan bubur mu." Sakura kembali menyuapkan sendok bubur dengan gumaman jengkel.

"A..." saat hanya dibalas celotehan Sarada dengan mulut tertutup rapat.

Reborn, My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang