9

3.1K 307 29
                                    


HAPPY READING

"Ada apa, hm?" Sasuke sedang bekerja dan tiba-tiba Hinata datang dengan wajah masamnya.

"Apa Anda sudah tidak mencintaiku?" Hinata masih menampilkan wajah tak bersahabat.

"Hm?" Melihat perubahan sikap Hinata yang tiba-tiba tentu membuat Sasuke bingung. "Kau ini kenapa?"

"Jawab?" Desak Hinata, takut-takut menoleh ke arah Sasuke.

Sasuke hanya terkekeh pelan. "Ada apa, Sayang? Apa Aku membuat kesalahan?" Sasuke merangkul pinggang Hinata, memeluknya erat, memudahkan untuk menenggelamkan kepalanya pada perut rata Hinata.

"Kau meragukanku?" Hinata hanya terdiam, khawatir.

"Hinata?"

"Apakah Saya saja tidak cukup untuk memuaskan Anda?" Sudah cukup, Sasuke tak lagi ingin menerka-nerka.

"Perbuat mudah Hinata, Aku tak selamanya bisa mengerti bahasa bertele-telemu!" Kata Sasuke dingin. "Kau paling tahu Aku." Tegasnya lagi.

"Apa maksud Anda membiarkan Lady Blossom itu naik lagi dipergaulan tingkat atas?" Sentak Hinata kesal.

"Sejauh ini Kita sudah berusaha agar Dia tidak mendapatkan dukungan dari pihak manapun, tapi nyatanya apa? Anda membiarkannya?"

"Memangnya apa yang terjadi sih? Ku pikir memang apa yang bisa Sakura lakukan disana hingga membuatmu kesal?" Nada bicara Sasuke sudah kembali tenang, tersadar dengan kecemburuan Hinata.

"Ku akui Aku lah yang meminta Dia keluar dari Kastilnya, tapi seperti yang sudah sudah tak ada yang akan menerima Dia."

"Anda berpikir begitu? Tapi nyatanya Nyonya Kushina melakukannya."

"Hm?" Alis Sasuke terpaut bingung. "Kenapa dengan beliau?"

"Anda sudah menjodohkan Princess Sarada dengan cucunya, iya kan?"

"Itu tidak akan pernah terjadi?" Sasuke menjawab cepat dan yakin. Tapi jelas Hinata salah mengartikan maksud Sasuke.

"Benarkah? Berarti Lady Sakura terlalu bermimpi tinggi." Sasuke menatap Hinata bingung. 'mimpi apa?' Memilih tak ambil pusing, sekarang Sasuke lebih baik berpikir bagaimana cara membuat Hinata bersikap manis lagi.

"Putra Naruto memang akan bermain di Kastil Blossom, hanya bermain." tekan Sasuke diakhir. "Sudahlah masalah seperti itu tidak perlu dikhawatirkan. Bagaimana kalau kita fokus untuk ini?" Sasuke menyeringai senang melihat rona merah dipipi mulus Hinata saat tangannya mengelus lembut perutnya. Hinata mengerti Sasuke sudah tak sabar memiliki penerus dari dirinya juga.

"Tapi lain kali jika Lady Sakura memojokan ku lagi, lebih baik dia tidak usah keluar." Ucap Hinata manja.

Sasuke hanya terkekeh. "Apapun untuk mu My Queen."

ooOoo

Sasuke tak sengaja melewati taman disekitar Kastil Blossom. Rupanya Sakura tak hanya keluar Kastil untuk sosialisasi, tapi kali ini Sakura mengajak Sarada main ditaman itu, memang tak jauh dari Kastil Blossom tapi siapa pun yang menuju Kastil Bunga pasti melewati taman itu.

Sasuke bisa melihat Sakura yang riang mengajak main Sarada, ada Boruto juga ternyata, tak jauh dari mereka ada Nyonya Kushina yang sedang duduk memperhatikan. Pemandangan seperti inilah yang membuat Hinata uring-uringan sejak tadi. Kecemburuannya sedang diuji dengan hadirnya Sarada.

Keluarga Namikaze adalah keluarga yang sangat berpengaruh di keluarga Kekaisaran. Sehingga siapapun yang dekat dengan mereka sudah pasti pamor mereka meningkat. Masyarakat akan berpikir jika Sarada akan memiliki dukungan yang kuat. Tapi bagi Sasuke sendiri, semua keputusan Kekaisaran ada ditangannya sendiri.

Reborn, My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang