8

3.3K 315 16
                                    

Happy Reading

"My Lady, ada surat tugas dari ruang kerja My Lord. Sepertinya beliau akan membebaskan Anda kembali untuk menghadiri setiap acara atau undangan yang diadakan para bangsawan." Temari menghampiri Sakura yang sedang membaca diteras depan. Mengisi waktu senggang saat Sarada sedang tidur siang.

"Ada apa sebenarnya?" Sakura menarik nafas berat. "Kau yakin surat itu ditujukan ke Kastil Blossom?" Sakura memastikan kejanggalan. Setelah hampir delapan bulan mengurung diri, tak terpikirkan olehnya untuk menggantikan peran yang memang digeluti seorang istri Kaisar.

"Tuan Kakashi sendiri yang datang mengantarkan dari Kastil Onyx." Siapapun tahu jika Kakashi bertindak, sama berarti Kaisar yang bertindak. Dan jika Kaisar telah menunjuk Kakashi sebagai perwakilan berarti itu penting.

"Tak bisakah, Aku seperti ini saja, Temari?" Temari tersenyum maklum.

"Bukankah ini bagus, Yang Mulia. Dilain kesempatan, Anda juga bisa bertemu dengan Nyonya Shimura dan Nona Uzumaki. Anda selalu lebih baik jika bertemu dengan mereka."

"Ya, Kau benar." nada Sakura terdengar tak yakin, semua beban pikiran dan gelisah selalu menghampiri.

"Apa yang membuat Anda khawatir?" Temari menilik ekpresi tertekan Sakura. "Anda tidak perlu menghadiri setiap acara. Apakah Anda ingin Saya pilihkan Acara yang dihadiri Nona Uzumaki atau Nyonya Shimura?" Temari memastikan.

"Apakah itu yang terbaik?" Sakura mendongak ke arah Temari. Fokus membacanya telah lenyap. Terlebih ia ingin menolak, menolak dengan surat tentu bukan pilihan, kecuali ia datang sendiri menemui Kaisar, yang akan selalu menjadi opsi untuk tidak dilakukan.

"Berdiam diri di Kastil akan membuat Anda jenuh."

"Aku tidak." Sakura membalas cepat.

"Anda harus menyegarkan pikiran Anda dengan dunia luar." Temari masih terus membujuk Sakura.

"Untuk apa? Pamer? Atau mengadu seberapa hebat mereka? Seberapa cantik mereka? A-aatau-." Pikiran Sakura jelas buntu. Bingung kalimat apa yang harus ia lontarkan.

"Kata-kata buruk pasti ada. Tapi Paduka, bukankah jika mereka berkata buruk membuat tahu siapa yang memperhatikan Paduka. Hal yang paling harus diwaspadai adalah orang-orang yang hanya bermanis bibir tapi tak pernah benar-benar peduli dengan Paduka."

"Lalu apa?"

"Jika memang begitu sulit, pura-pura buta, pura-pura tuli dan pura-pura bisu. Ikuti apa yang penting, dan abaikan sisanya. Anda harus memikirkan jalan untuk meneruskan hidup Anda. Anda akan selalu terlibat dengan Kekaisaran dalam waktu yang sangat panjang, tak bisa dihindari lagi. Maaf, jika perkataan Saya lancang, tapi jika Anda percaya Saya, jangan ragu memerintah Saya. Saya mohon jangan tinggalkan Saya dengan cara seperti waktu lalu." Sudah lama Temari memendam rasa sesak ini. Semenjak menjadi Maid untuk Sakura, ia sudah menetapkan diri untuk setia pada majikannya. Dan peristiwa bunuh diri itu membuatnya merasa gagal, pun terlepas dari setelahnya, Sakura menjadi lebih tertutup, sering melamun, tak pernah ingin keluar ke luas Kastil Blossom.

Sakura memecat sebagian besar Maid dan Pengawal Kastil Blossom, hanya menyisakan tak lebih dari 15 orang. Berbeda jauh dari anggota keluarga Kaisar yang memiliki puluhan hingga ratusan Maid dan Pengawal.

Hanya ketika bermain dengan Sarada, rona kehidupan Sakura seolah bangkit dari tidur panjang. Pun dengan keributan-keributan kecil yang memenuhi Kastil.

"Ah sudahlah, jangan bahas masa itu. Kau benar, Aku akan terima. Tolong atur sesuai katamu tadi. Terlalu malas juga jika aku harus membantah Kaisar. Jangan salahkan Aku, jika ini jalan yang salah untuk Kaisar." Perkataan Temari memang sedikit membuat merasa bersalah. Hanya sedikit. Tapi dia juga mendapatkan secercah harapan untuk langkah yang bisa diambil dimasa depan. Ya, masa bodo dengan mereka yang bermulut manis untuk menarik loyalitas Kaisar. Ia hanya perlu mengabaikan apapun yang berusaha menyudutkannya. Mereka bisa dilawan. Sedangkan Kaisar, entahlah tubuh ini sangat merepotkan.



Reborn, My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang