Selamat malam kamis, guys...
Terimakasih bagi yang masih setia membaca, dan sudah meluangkan jempolnya bergoyang diatas papan keyboard.
Semoga semua dalam keadaan baik, dan memiliki waktu senggang yang bermanfaat...
Warning : tanpa edit, typo, rancu, 21++
HAPPY READING
Semua orang telah ramai menyambut kedatangan semua rombongan. Terutama, kebenaran tentang terlahirnya seorang putra—calon penerus takhta berikutnya.
Tak hanya dari pihak Mikoto dan para nyonya pendukungnya. Keluarga Sakura yang diketahui memiliki hubungan buruk pun datang menyambut dipintu utama.
Mikoto menutup mulut tak percaya. Ada haru dan rindu, saat dari jauh mata hitamnya menangkap sosok putra sulungnya benar-benar datang bersama menantu dan cucu keduanya. Dia tak tersinggung mengapa Itachi dijaga begitu ketat ketika turun. Dia hanya ingin meendekat, segera memeluknya, mengatakan betapa ia rindu pada sang putra.
Sakura masih menunduk. Rasa tidak percaya diri semakin membuatnya ciut. Ada banyak orang yang dulu selalu mengucilkannya disini. Entah menyukai kedatangannya lagi atau tidak. Dia tidak mau menerka. Alhasil, ia seolah menjadikan Sasuke seperti induk.
Rein juga berada ditangan yang tepat. Tsunade membantunya selama sepanjang perjalanan, apalagi disaat sedang rewel.
Tapi, seseorang tiba-tiba berjalan cepat. Mengaburkan segala rasa campur aduk yang menghimpit hati. Tak ada juga yang menaruh perhatian padanya. Dan seketika membuat semua orang menjadi syok.
Tinjuan kuat Sasori pada perut Itachi, membuatnya terbatuk-batuk. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Dan tak ada respon berarti selain erangan sakit dari sang korban.
Kobaran emosi dimata Sasori tak terduga. Mendadak semua orang menganga tak percaya. Memandangnya aneh. Aksinya sungguh berani.
"Katakan! Kau, puas!" Rahang Sasori mengeras ketat.
Dan. Detik berikutnya riuh kehebohan benar-benar terjadi. Teriakan bersahutan dan bisik-bisik memekakkan telinga. Tak diambil peduli.
"Uhukk...uhuk...cu—kup...uhuk..." Itachi tentu belum siap saat ada penyerangan kilat menghadangnya. Pun ia tak benar-benar memperkirakan kehadiran Sasori. Kaget, tentu saja. Ia yakin, sekarang perutnya bengkak.
Kakashi dan Naruto yang sejak awal berada disamping Itachi akhirnya menghadang Sasori yang masih akan lanjut menghajarnya. Tentu saja penyerangan dalam bentuk apapun terhadap keluarga kaisar adalah pelanggaran. Sekali pun, Sasori masih berstatus ipar kaisar.
"Lepas!" Teriak Sasori murka karena kedua lengannya dijegal.
Sakura perlahan mendongak bingung. Tak mengerti dasar dari penyerangan ini. Kakak dari pemilik tubuhnya seolah hanya datang untuk menghajar Itachi, bukan menyambutnya. Memang selalu begitu, kan? Hatinya terasa ngilu. Kemudian kembali memalingkan muka pelan. Melupakan keinginan rasa yang tak pernah sesuai alur.
"Kau bawa kemana adikku selama ini?" Kakashi masih berusaha keras menjauhkan Sasori dari Itachi.
Sedang, Itachi hanya menyeringai setelah cukup meredakan nyeri. "Kejutan!" Kemudian, ekspresi riang membuatnya nampak semakin konyol. Persis seperti kakek-kakek bungkuk dengan sikap tengilnya.
Sasori dongkol setengah mati. Sasuke memutar mata bosan. Sakura langsung mendongak, menatap keduanya, bingung atas ucapan Sasori. Sedangkan bagi mereka yang tahu tabiat keduanya, merasa tak aneh lagi, karena ternyata ini bukan keadaan buruk seperti dibenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn, My Lord
RandomKesengsaraan yang harus dibayar. "Anda telah membebaskan beban saya, My Lord. Saya senang" "Kecerobohan Saya karena terlalu terburu-buru, jadi Saya selamat. Lagi." #WattpadFanficID #TrueFanficIndo .