Chapter 9

281 37 1
                                    

Dihari minggu yang cerah seperti biasa Naruto selalu pergi ke taman, untuk ber'olahraga mengelilingi taman. "Hosh.. 20!" gumam Naruto.

"Perasaan, tubuhku semakin lemah saja kenap-."

"Karena kau perlahan benar-benar menjadi prempuan" sahut Kurama tiba-tiba.

"Heh? Maksudmu apa

Kurama-sama?" tanya Naruto.

"Apa kau tidak sadar, cara berlari dan berjalanmu sudah seperti prempuan" ujar Kurama.

Naruto memperhatikan langkahnya sendiri saat berjalan dan sesekali berlari kecil, benar kata Kurama perubahan Naruto sangat terlihat jelas.

"Hwaaa! Gawat!" teriak Naruto yang baru sadar dengan perubahannya sendiri.

"Kurama-sama! Ini gawat kenapa aku seperti ini tolong aku!"

Kurama hanya diam saat Naruto menguncang-nguncangkan badan Kurama. "Aku tidak bisa membantumu Naru-chan" ucap Kurama langsung disambut tatap tegas dan meremas erat kerah jaket traning Kurama.

"Bantu aku!"ucap tegas Naruto.

.

.

Pria yang memiliki surai merah dan warna mata merah delima itu kini, terlihat sedang berfikir saat sedang duduk di bangku taman, kedua mata menatap lurus kedepan.

"Ini semua tergantung pada dirimu sendiri, Naru-chan" gumam Kurama.

"Sial, jadi semua tergantung padaku" gumam Naruto, saat dia beranjak bangun dari duduknya dan pergi.

Kurama melihat ke arah Naruto pergi sambil bergumam dalam hati.

"Bukan hanya sikap yang akan berubah perlahan, sisi prempuan dalam dirimu juga akan semakin tumbuh."

Langkah kaki yang terlihat seperti diatur, setiap melangkah membuat Naruto merasa heran pada dirinya sendiri saat melangkahkan kaki nya.

"Benar-benar diluar kendaliku" gumam Naruto.

"Hy, kau!"

Naruto menoleh ke arah kanan. Sosok remaja yang bernama Yahiko yang pernah Naruto kalahkan, menatap tajam ke arahnya.

"Dia?"

"Tidak ku sangka kau cantik juga, berbeda dengan waktu itu" ujar Yahiko.

"Hah?!"

"Kenapa dia terlihat tinggi, aku baru sadar. Tunggu dulu kenapa aku takut padanya? Perasaan apa ini?" kata batin Naruto.

Taph.

"Kenapa kau gemetar?" tanya Yahiko, saat memegang pundak kanan Naruto.

"Sial, kenapa aku ketakutan seperti prempuan?" gumam batin Naruto seketikan membuat dirinya sadar kalau dia telah berbeda.

"A-aku tidak gemetar jauhkan tanganmu" jawab Naruto.

.

Naruto Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang