Chapter 22

128 24 0
                                    

'Di dunia ini sangatlah sulit mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup maka dari itu aku akan menjalani semuanya dengan senyuman.'

Naruto telah mengambil keputusan yang berat baginya sendiri. Dia lebih memilih untuk tetap dekat dengan Gaara walaupun sesuatu yang buruk akan menimpanya dimasa depan nanti.

Dia dikenal sebagai Naruko Namikaze seorang wanita yang ramah dan baik saat dia kuliah.

Dia banyak belajar bagaimana menjadi wanita walaupun dimasa lalunya ia adalah pria?

Dikehidupannya yang sekarang bukan hanya fisiknya yang berubah bahkan takdirnya pun berubah derastis sampai ia harus mengalami cerita cinta yang rumit bahkan bukan hanya Gaara saja yang menyukainya.

"Aku akan menjadi kakakmu lagi agar bisa mengawasimu."

"Iya terserah Kurama-sama saja mana yang baik bagiku."

Di cafe yang letaknya tidak jauh dari apartemen Naruto. Kurama dan Naruto sedang menikmati secakir kopi dengan sedikit camilan. Mereka berdua membicarakan masalah yang rumit tentang sebuah takdir yang sangat tidak menyenangkan. Naruto hanya menghebuskan nafas dan tersenyum.

Banyak pengunjung cafe yang melihat mereka berdua dengan tatapan seakan penuh banyak berbagai pertanyaan karena dilihat darimanapun mereka berdua seperti pasangan kekasih.

"Kau sangat mirip dengannya sekarang."

Naruto bingung saat mendengar Kurama bergumam sembari menatap Naruto.

"Kurama-sama, kau bicara apa?"

"Aku jadi ingat pemilik wujudmu ini. Dia adalah seorang wanita yang baik namun sayang dia pergi sangat cepat."

.

Kurama menceritakan masa lalunya saat mengenal seorang wanita yang bernama Naruko Namikaze yang sekarang Naruto pakai sebagai status keduanya.

Saat manusia dan siluman masih bertarung untuk saling menguasahi kepemimpinan wilayah.

Kurama sebagai salah satu yang terkuat dari para siluman.

Dia sedang melihat seorang wanita kini sedang menangis akibat desanya telah hancur pora-poranda akibat perang antara kubu manusia dan siluman.

"Hiks.."

"Kenapa ada pelacur menyedihkan disini."

"Kurama-sama, kita makan saja dia, kelihatannya sangat lezat!"

Taph.

"Kau benar juga tapi dia makananku."

"Ba-baik Kurama-sama."

Kurama menahan bahu anak buahnya.

"Tenanglah."

Kurama mengulurkan tangan tapi wanita yang Kurama lihat hanya menangis tidak mempedulikan ucapannya. Dengan sigap Kurama mengendongnya dengan cara membopongnya di bahu kiri.

"Kau berat juga ternyata."

"Tu-turunkan aku lepas dasar siluman."

Naruto Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang