Chapter 25

169 27 0
                                    

Kurama menatap tegas Naruto, karena kurama sangat kesal dengan keputusan yang tidak masuk akal itu. 'Untuk yang dicinta?' Naruto mengunakan alasan itu saat menjawab pertanyaan tegas.

"Naru-chan, kau seharusnya tidak seperti itu. Biarpun aku sering bicara hal mesum itu hanya candaan.."

"Sudahlah Kurama-sama. Aku lelah kemarin benar-benar membuatku lelah- aduh, sshh.."

"Mm, selangkanganmu sakit ya?"

"Iya sakit, tadi dia minta lagi hehe.."

Srk.

Kurama duduk bersandar di sofa, sambil melirik Naruto yang senyam-senyum tidak jelas.

"Kau pasti senang ya Naru-chan?"

"Yaah, bisa dibilang begitu. Bagaimanapun Gaara-kun itu berharga bagiku, Kurama-sama."

"Mmm.., aku jadi iri.."

"Hah, iri?"

Naruto menghela nafas dan tersenyum.

.

Naruto seperti biasa ketempat Yahiko yang bekerja disebuah kafe. Sementara Gaara tidak bisa menemani Naruto dengan alasan sibuk mengatur rencana persiapan acara pernikahan mereka minggu depan. Tergesa-gesa dan tidak sabar itulah yang Gaara lakukan saat ini ia ingin acara itu bisa diselegarakan lebih awal pikirnya.

Yahiko mendapat undangan dari Naruto, dengan ekspresi sedikit kecewa bisa ia tutupi dengan senyuman.

"Jam 9 pagi tanggal 22 oktober.."

"Tanggalnya bagus bukan?

Gaara-kun bilang tanggal 22 itu pertanda baik."

"Menurutku juga begitu. O'iya Naru, apa kau bahagia bersamanya?"

"Tentu saja!"

"Mmm.., aku jadi senang kalau begitu."

"Yahiko-san, kau harus datang ya? Kau teman baikku, aku bisa sangat kecewa kalau kau lebih mementingkan pekerjaanmu ini."

"Tenang. Aku pasti datang paling awal."

"Awas kalau bohong loh."

Tempat selanjutnya yang Naruto kunjungi adalah apartemen teman SMA. Naruto dengar Sakura dan Ino telah kembali dari pekerjaan mereka diluar negeri. Sakura dan Ino memang tidak begitu dekat dengan Naruto namun Naruto ingin mengundang mereka berdua.

Saat pintu apartemen dibuka. Kebetulan ada Ino di apartemen Sakura, mereka berdua terkejut dengan kabar itu karena sudah lama sekali Naruto dan mereka berdua tidak ber'kontak lewat telpon maupun sosmed alasan sibuk.

"Mi-minggu depan!" ucap terkejut Ino.

"Kau baru bilang sekarang padahal kita kan teman."

"Apa iya kita bisa dibilang temannya Naruko?" sahut Ino menyahut Sakura.

"Eeh, kitakan dulu satu sekolah pig."

"Tapikan kita selalu jah-."

"Sudah itu masalalu yang penting kalian harus datang ok!" ucap Naruto menjeda.

Naruto Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang