Chapter 10

309 38 3
                                    

"Aku harus siap-siap!"

Naruto melihat kurama yang kelihatan bersemangat untuk kencannya nanti, Naruto terus berpikir yang tidak-tidak. Membayangkan kakak Sasuke Uchiha dalam bahaya besar dan akan dimakan bulat-bulat oleh Kurama nanti lebih tepatnya seperti hubungan terlarang.

"Aku harus menolongnya!" teriak Naruto, setelah membayangkan yang belum pasti terjadi.

15 menit kemudian. Kurama keluar dari kamarnya dan merapikan pakai yang dia pakai. "Naru-chan, apa aku terlihat keren?"

Naruto hanya menganga lebar, dilihat dari sisi manapun Kurama terlihat seperti tipe para kaum hawa yang pasti langsung ambruk terpesona saat melihatnya. "Biasa saja" ujar Naruto.

.

.

.

.

Diluar apartemen. Gaara sudah menunggu dekat mobil berwarna merah jenis sport. "Kurama-san, apa tidak apa-apa, aku mengajak

Naru-chan keluar?"

"Tidak masalah, aku menghubungimu karena Naru-chan adik kesayanganku ini kesepian dan merenggek meminta ku agar menelphone mu supaya bisa menemaninya." ucap Kurama.

Naruto hanya diam seperti patung yang siap hancur, karena kata-kata Kurama adalah kebohongan yang membuatnya kini seperti gadis remaja yang tidak punya malu merenggek untuk ditemani.

"Kampret! Dewa gila! Dusta mu itu benar-benar ketelaluan!" kata batin Naruto.

"Selain itu, kita akan double date." ucap Kurama.

Naruto langsung lemas mendengar kata-kata Kurama, Gaara terlihat senang dalam sikap tenangnya.

"Jadi kita akan kencan bersama?" tanya Gaara.

"Ya, kau ajak Naru-chan naik mobil keren milikmu itu, sementara aku, naik motor sport baruku" ujar Kurama.

Angin bertiup ke arah Naruto saat dia melihat motor sport yang dia impikan muncul, terpakir didekat apartemen. "Motor sport baru..." gumam batin Naruto.

.

"Aku tunggu di rumah, siapa ya itu namanya? O'ya Sasuke Uchiha!" teriak Kurama bersamaan suara motor sport yang dia pamerkan, membuat Naruto iri.

"Aku mau motor sport!" teriak Naruto.

.

.

Gaara melihat ke arah Naruto yang kelihatan kehilangan semangat hidupnya karena keinginannya memiliki motor sport telah direnggut oleh Kurama, lebih tepatnya iri.

"Naru-chan, ayo cepat naik kita harus cepat nanti Kurama-san lama menunggu kita" ujar Gaara.

"Gaara-kun, aku mau motor sport" ucap Naruto lirih dengan binar-binar di mata biru langitnya. Gaara hanya sedikit tersenyum lalu dia menelphone seseorang.

"Cepatlah" ucap Gaara saat selesai menelphone.

.

.

Naruto Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang