Chapter 16

151 31 2
                                    

Naruto hanya bisa menghela nafas, saat Tobi kini sedang asik bermain game di smartphone miliknya. Kebiasanya itu mengingatkannya kepada Kurama yang tidak pernah bisa lepas dengan yang namanya smartphone.

"Ah! Tobi kalah lagi!" gumam Tobi, pria yang selalu menyembunyikan wajahnya dibalik topeng anehnya dan terkadang memakai penutup wajah seperti pencuri.

"Tobi-senpai, apa kau tidak bosan memainkan game itu terus?" tanya Naruto.

"Sedikit" jawab Tobi.

Setiap Naruto dan Tobi libur dari kuliahnya. Mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama. Walaupun hanya berdiam diri di apartemen Naruto, itu sudah cukup menghibur bagi Naruto yang memanglah kini kehidupannya telah banyak berubah semenjak Gaara dan Sasuke memutuskan kuliah diluar negeri.

Tobi bersandar di sofa merah yang dulunya tempat favorit Kurama. Dia terlihat teramat fokus bermain game seakan tidak ingin berkedip sekali pun.

"Yess! Tobi game over!"

Naruto langsung menepuk jidatnya sendiri saat Tobi berbangga dengan kegagalnya yang ke 20 kalinya. Naruto menganggap Tobi adalah sahabat baiknya walaupun sosok seorang Tobi terlihat sangat aneh dari tingkahnya, tapi Naruto telah mengetahui sebab kenapa Tobi seperti itu karena kejadian kecelakaan dimasa lalu Tobi. meninggalkan luka yaitu kepergian seorang gadis remaja yang Tobi cinta. Itulah yang Naruto ketahui baru-baru ini saat dia mendengar cerita dari Madara paman dari Tobi.

"Naruko-chan, kenapa kau melihatku begitu?"

Naruto hanya tersenyum sambil melihat ke arah Tobi yang sedang melihat Naruto yang terus saja tersenyum.

"Aku hanya penasaran dengan wajah Tobi-senpai" gumam Naruto menjawab.

"Ooh, jadi kau penasaran dengan wajahku?" tanya Tobi.

"He'em.."

Tobi melanjutkan memainkan game nya. Naruto hanya tersenyum hambar saat ucapannya baru saja diabaikan oleh Tobi.

Ting! Nung!

Bel pintu apartemen berbunyi beberapa kali. Naruto beranjak dari duduknya, meninggalkan Tobi yang masih fokus dengan kegiatannya.

"Tumben ada orang ke apartemen selain Tobi-senpai" gumam Naruto, yang sedang menuju pintu keluar apartemennya.

Klekh.

Dibalik pintu yang baru saja Naruto buka. Pria yang terlihat pucat sedang tersenyum ramah sambil membawa sebaket bunga mawar merah. Naruto hanya membulatkan mata karena terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini.

"Sai-senpai!"

"Kau kenapa terkejut? Ini untukmu, Naruko-chan" ucap sai.

"Bunga.." gumam batin Naruto.

Saat Sai dipersilahkan masuk, dia sedikit terkejut saat melihat sosok Tobi yang bersandar di sofa dengan sikap yang terlihat lemas.

"Tobi-senpai kenapa?"

"Naruko-chan, aku capek. Hoaam! Jadi ngantuk" kata Tobi.

"Kenapa si idiot ini disini" kata batin Sai.

"Sai-senpai, duduklah dulu. Aku buatkan minum, kau mau minum apa?"

Naruto Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang