Chapter 13

208 35 4
                                    

(Alam bawah sadar/ Mimpi)

Tempat yang terlihat sunyi dan hening, sejauh mata memandang hanya ada warna putih ditempat itu bagaikan ruangan hampa. Gadis remaja bersurai pirang kini sedang memandang masa lalu nya. Sosok remaja surai pirang bermata biru langit yang dihadapannya kini hanya tersenyum.

"Apa kau bahagia dengan kehidupanmu sekarang?" tanyanya.

"Iya, bisa dianggap begitu" jawab Naruto, saat melangkah mendekat ke arahnya.

"Kalau begitu kau harus memilih" ujarnya.

"Memilih?" gumam Naruto.

"Lihat itu ada jalan bercabang dua. Yang kiri, kau menjadi dirimu sekarang secara utuh dan yang kanan kau menjadi dirimu sendiri namun dengan wujud seorang wanita." ujarnya.

"Kau harus sadar masa lalumu kini sudah hilang" ucapnya.

"Tidak! Masa laluku tidak akan hilang, dia masih tersimpan dipikiran dan hatiku" ucap tegas Naruto.

"Aku adalah dirimu yang dulu. Kita berbeda. Aku ingin pergi tidak ingin menjadi bayanganmu" ucapnya.

"Aku Naruto Uzumaki! Aku laki-laki" bentak Naruto.

"Aku Naruto Uzumaki. Kau Naruko Namikaze, seorang perempuan. Lihat dirimu sekarang." ucapnya.

"Hiks.."

"Kau sudah mendekati perasaan wanita. Mana mungkin aku menangis dengan hal sepele" ucapnya

"DIAM KAMPRET!" teriak Naruto.

Tekh.

Suara jentikan jari seakan bergema. Tempat itu kini menjadi padang rumput yang luas, lapangan yang benar-benar sangat luas sejauh mata memandang hanya itu yang terlihat oleh Naruto.

"Ini adalah dirimu. Tempat ini begitu luas namun kosong tidak ada bunga bahkan pohon" ujarnya.

"A-aku laki-laki sampai kapanpun akan tetap seperti itu!"

Graakh!

Yang dihadapan Naruto kini dia merobek bajunya dengan sekali sentuhan di baju Naruko (Naruto).

"Buka mata dan lihat fisikmu sekarang, apa kau laki-laki?"tanyanya.

"Hiks.."

"Sekarang saja kau mudah menangis" ujarnya, lalu dia memeluk Naruto erat.

"Terimalah keadaanmu sekarang wahai diriku" bisiknya.

.

.

.

.

"Eemmh..."

Kurama melakukan kegiatan bodohnya meraba tubuh gadis remaja yang kini sedang tertidur pulas, mengeliat tak nyaman.

"Waw, sejak kapan dia suka memakai bra putih?" gumam Kurama, saat membuka kancing baju tidur Naruto. Kedua mata memandang fokus objek favoritnya.

Naruto Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang