4. Masa Lalu Arkan

1.6K 129 4
                                    

Happy Reading

•••••

Saat ini diruangan Jesica cukup ramai, bagaimana tidak? Jesica dengan abang Jesica sedang memperebutkan remote tv.

Jesica sangat ingin menonton film kartun sikembar botak, sedangkan Xavier ingin menonton pertandingan bola. Jadilah mereka rebutan.

Xavier Jonathan Smith, atau kerap dipanggil Xavi. Dia adalah anak pertama di keluarga Smith atau abang Jesica. Sifatnya yang pengalah, humoris, dan sedikit posesif kepada Jesica akan sangat berbeda saat dia diluar.

Sampai akhirnya, Anna yang sudah jengah pun langsung mengambil remote yang saat ini berada ditangan Xavier, dan langsung mengganti saluran televisi itu ke film yang Anna ingin tonton, Ikatan Cinta. Xavier dan Jesica pun mendengus sebal, ingin marah tapi mereka tidak mau dicap sebagai anak durhaka.

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat atensi mereka terfokus ke sumber suara. Sekarang pria paruh baya dengan kemeja dan jas hitam memasuki ruangan.

"Ayahhh." Pekik Jesica, pria paruh baya yang dipanggil ayah pun menghampiri anaknya dan langsung memeluknya

"Anak ayah cepet sembuh ya. Nanti kalau Jeje sembuh kita jalan-jalan mau nggak." Ucap Rudi dan diangguki oleh Jesica.

Fahrudin Smith, Pria berumur sekitar 40 tahun, manjadi CEO ternama di jakarta.

"Ayah sama bunda mau tanya, kok kamu bisa kayak gini?" Tanya Rudi sambil merenggangkan pelukan mereka.

Atmosfer diruangan ini langsung menipis, Jesica bingung harus menjawab apa.

Akhirnya dengan semua keberanian yang ia miliki, Jesica menjawab, "Tadikan Jeje pipis, terus pas udah pipis tiba-tiba Jeje dihadang sama kakel dan dibully."

Jesica menjawabnya dengan jujur karena percuma gadis itu berbohong, keluarganya itu akan mencarinya sendiri sampai ketemu jawabannya.

Anna langsung memeluk Jesica, wanita paruh baya itu sangat khawatir dengan Jesica.

"Ar, lu gamau jenguk si Jeje?" Tanya Gilang.

Saat ini para inti Avragos berada di rumah Arkan. Rumah Arkan tergolong rumah mewah, tetapi meskipun mewah rumah Arkan sangat sepi, yang tinggal hanya Arkan, pembantu, dan satpam nya saja.

Dimana ortu Arkan? ortu Arkan sangat jarang pulang kerumah, terkadang mereka berada diluar negri atau diluar kota, mereka sangat sibuk mengurus perusahaan sampai lupa jika mempunyai seorang anak.

Arkan menggeleng, "Gak penting." Balasnya singkat.

"Nanti kalau semisal si Jeje gue embat gapapa kan?" Alan menaikkan alisnya menggoda.

"Gak." Inti Avragos cengo atas jawaban Arkan. "Gapapa maksudnya." Arkan gelagapan sendiri.

"Bilang aja kalau lo udah suka kan sama si Jeje, cuma lu gengsi." Ujar Gilang, cowok itu sedang mabar ps dengan Arsya. Sedangkan Gavin? cowo itu sedang asyik dalam dunia mimpinya.

"Udah gue bilang sama kalian, Gue Gak Suka Dia." Tekan Arkan disetiap kata yang ia lontarkan.

"Gede banget tu gengsi." Sindir Arsya yang sedari tadi diam.

"Mau gue sobek mulut lo?" Kata Arkan tidak terima, dan langsung disambut gelak tawa mereka yang ada diruangan itu selain Arkan dan Gavin.

•••••

Pagi ini, Jesica memaksa untuk pergi ke sekolah, tetapi Ortu, dan abang Jesica melarangnya karena Jesica belum sembuh total.

Tadi ada acara perdebatan kecil antara Jesica dan Xavier, dan dimenangkan oleh Xavier. Sekarang ini Jesica sedang berada ditaman rumah sakit ditemani Xavier, kedua kakak beradik itu memang sangat cepat akur karena Xavier selalu mengalah.

ARKANJESICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang