31. Ano dan Rara

1K 60 22
                                    

Mengapa disaat aku mulai move on darimu, kau malah mencintai ku?
-Jesica Arabella


•••••

Pagi ini Jesica sudah siap dengan seragan sekolahnya. Hari ini adalah hari senin pertama setelah gadis itu tidak masuk sekolah selama 3 minggu. Sudah banyak pelajaran yang ia tinggal, jadi sekarang ia memutuskan sekolah agar tidak ketinggalan lebih banyak lagi pelajaran.

Kondisi gadis itu sudah lumayan sehat, meskipun terkadang kepalanya sakit karena waktu kecelakaan benturannya sangat keras.

Gadis itu berjalan kearah Xavier yang sedang menunggu Jesica untuk sarapan bersama, setelah gadis itu duduk, barulah Xavier mempimpin berdoa lalu makan.

Setelah makan, Jesica memakai sepatunya di teras rumahnya.

"Kamu berangkat sama abang ya Je, jangan naik motor sendiri." ucap Xavier.

Jesica mengangguk, "Iya bang Xav."

Kedua kakak beradek itu berjalan kearah garasi untuk mengambil mobil, baru satu langkah mereka berjalan. Sebuah mobil sport berwarna silver membuat langkah mereka terhenti, mereka menoleh untuk melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.

Seorang cowok yang mengenakan jaket yang dibelakangnya terdapat logo sayap dan kepala elang keluar dari mobilnya, lalu cowok itu berjalan kearah Jesica. ARKANO AZKA MAHENDRA.

"Lo ngapain kesini?" tanya Jesica, nadanya sedikit ketus.

"Mau jemput calon pacar gue." balas Arkan.

Jesica yang pada dasarnya lemot pun bertanya, "Ha? siapa pacar lo?"

"Kamu." Tangan Arkan terulur untuk mengacak rambut Jesica yang di kuncir dua.

"Oasu, berantakan rambut gue."

Dua sentilan maut mendarat di bibir gadis itu, pelakunya siapa lagi kalau bukan Arkan dan Xavier, mereka sangat tidak suka jika Jesica berbicara kasar.

"Jangan ngomong kasar." serentak Arkan dan Xavier, sontak keduanya bertatapan.

"Maaf Jeje khilaf." kata Jesica, gadis itu menampilkan sederet gigi putihnya.

"Ayo bang berangkat, nanti aku telat." lanjut Jesica sambil menggandeng tangan abangnya itu.

Arkan mencekal tangan Jesica ketika gadis itu melangkah, "Berangkat bareng aku, Je." pintanya.

Jesica menggeleng, "Gak mau Arkan, gue mah sama bang Xav, ya nggak bang?"

Tiba-tiba ponsel Xaviee berdering, dengan cekatan pemuda itu mengangkatnya.

"Maaf Je, abang nggak bisa antar kamu, abang mau meeting sama client pagi ini. Kamu sama Arkan ya." ucap Xavier dengan nada tidak enak.

Jesica yang pasrah pun mengangguk, daripada telat yakan. Arkan yang melihat itu langsung mengembangkan senyunnya, lalu ia menggandeng tangan Jesica menuju mobilnya.

Sebenarnya Jesica sudah berusaha melepas cekalan tangan mereka, tapi tenaga Arkan lebih besar daripada tenaganya, jadi ia hanya bisa pasrah sekali lagi.

Dimobil sangat senyap, keduanya sama-sama dalam kesibukan masing-masing. Arkan menyetir mobil, dan Jesica melihat pemandangan kota Jakarta dari jendela mobil.

Sesampainya di sekolah, Jesica langsung keluar dari mobil Arkan dan berjalan kearah kelasnya. Arkan yang melihat itu pun buru-buru mengejar Jesica.

Setelah berhasil mengejar, Arkan langsung menggandeng tangan Jesica, dan itu menjadi pusat perhatian.

ARKANJESICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang