7. Tawuran (2)!!!

1.3K 100 3
                                    

Happy Reading

•••••

Duk

Alan menendang kemaluan Erik. Erik meringis kesakitan karena tendangan dari Alan sangatlah keras.

"Bangsat lo." Umpat Erik sambil memegangi selangkangannya.

Erik Harison, cowok humoris yang menjadi sekretaris di Jahannam. Cowok bermata biru ini sangat suka dengan permen.

Alan tertawa keras. "Mampus."

Gavin menjotos rahang kokoh milik Rangga, Rangga yang tidak terima pun langsung membalasnya. Tetapi sebelum itu terjadi, Gavin menepis tangan kekar milik Rangga.

Rangga Nico Saputra, atau kerap disapa Rangga, lelaki playboy cap kelas kakap sama seperti Alan.

Sedangkan Arkan, cowok itu terlihat sangat brutal menghajar Ferdi. Saat cowok itu sedang menghajar Ferdi, tiba-tiba dibelakangnya ada Nova yang membawa balok kayu yang lumayan besar.

Nova memukulkan kayu itu ke Arkan, Gilang yang melihat itu pun langsung menghajar nya dari belakang. Arkan yang melihatnya pun mengeluarkan smrik miliknya.

Nova Febrian, Wakil ketua Jahannam yang memiliki sifat 11 12 dengan Arkan.

Pertarungan itu sudah selesai, karena Jahannam mengaku menyerah. Geng Jahannam langsung pergi darisana, Arkan langsung menyuruh anggotanya untuk masuk kedalam markas untuk mengobati luka mereka.

Disisi lain, seorang gadis sedang merajuk karena bunga kesayangannya tidak segaja diinjak Xavier.

Selepas dari gramedia tadi, setelah memarkirkan mobilnya digarasi, Xavier mengikuti langkah adeknya menuju taman bunga dirumahnya.

Karena asik memandangi Jesica yang sedang menyiram bunga sambil beberapa kali memotret adeknya, Xavier tanpa sengaja menginjak salah satu bunga kesayangan Jesica.

"Maafin abang Je." Maaf Xavier, sedangkan sang empu hanya memalingkan wajahnya.

"Abang beneran gak sengaja, maafin ya yayayaya." Ucap Xavier yang mulai pasrah. "Abang traktir kamu deh, terserah mau apa. Pokoknya kamu maafin Abang." Tambahnya.

"Emm, oke Jeje maafin asalkan abang beliin Jeje novel." Putus Jesica karena sudah merasa kasian dengan Xavier.

"Oke, apa perlu abang beliin setoko-tokonya?" Binar Xavier bahagia karena dimaafkan adik kesayangannya.

"Sabi kali ye." Ucap Jesica santai lalu tertawa.

Memang membujuk Jesica itu sangat mudah, tinggal disogok sesuatu pasti langsung dimaafkan. Xavier langsung menelpon salah satu toko buku yang terkenal diJakarta.

"Udah abang beli." Ujar Xavier santai.

Sedangkan Jesica, gadis itu cengo mendengar kalimat santai yang diutarakan Xavier, padahal tadi dia hanya bercanda, apa-apaan ini? dibeli setokonya? emang ya, yang namanya sultan mah bebas.

"Lah, abang beneran beli setokonya?" Tanya Jesica dan diangguki Xavier.

"Asyikkkk, sayang abang banyak-banyak." Jesica langsung memeluk Xavier, Xavier yang mendapat pelukan mendadak pun terkekeh dan membalas pelukan Jesica.

•••••

"Arkan kekantin yokk." Pekikan tersebut berasal dari Jesica yang berada diluar kelas Arkan.

Tidak tau malu memang padahal dikelas itu masih ada guru yang sedang membereskan barang-barangnya. Arkan memutar bola matanya malas, mendengar suara Jesica membuat moodnya langsung turun.

ARKANJESICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang