25. Pernyataan menyerah Jesica Arabella

1.8K 134 23
                                    

HAPPY READING

•••••

"Jejejejejejejejejejejejejejejeje."

Jesica memutar bola matanya malas, panggilan dari seseorang itu membuat telinganya sakit.

"Apaan?" Sinisnya.

"Gue nyontek pr fisika dong, pasti lo udah selesai kann." Ujarnya, cowok itu menampilkan sederet gigi putihnya.

"Gausah senyum kayak gitu Sam, gigi lo ada cabenya." Ujar Jesica, Samuel-cowok itu langsung membuka aplikasi kamera diponselnya.

"Bangsat lo Je, lo bohongin gue ya." Jesica langsung tertawa keras.

Jesica menghentikan tawanya, lalu gadis itu menyerahkan buku tulis fisika kearah Samuel, "Nih mumpung gue baik." Ujarnya.

"Nahh gini dong, btw thanks ya." Jesica mengangguk, lalu gadis itu kembali duduk di bangkunya.

Hari ini, Alika tidak masuk. Karena sakit, sedangkan Nayra, dia belum datang. Jesica membuka tasnya mencari buku tebal yang berjudul "Septihan", "Dari pada gue gabut, mending gue haluin mas Asep suami gue aja deh." gumamnya.

"Dor!"

"Eh anjing, babi, bangsat, asu. Astaghfirullah Alanjinggg!!" Umpat Jesica.

Alan menghentikan tawanya, "Komuk lo astaga." Ujar Alan cowok itu mendudukkan bokongnya dibangku sebelah Jesica.

"Alika gak masuk ya." Jesica mengangguk, "Utututu kacian gaada temen, mau Alan temenin gak neng?" Goda Alan cowok itu menaik turunkan alisnya.

"Mending Arkan aja yang temenin gue, daripada sama buaya darat kayak lo." Ucap Jesica, fokusnya terarah ke buku novelnya. "Btw Lan, ajarin gue jadi playgirl dong, kayaknya seru punya banyak pacar." Lanjut Jesica. Gadis itu memasukkan novelnya.

Alan mengembangkan senyumnya, "Mantap Je, lo bertanya pada orang yang tepat."

Lalu mereka berdua pun terlarut dalam obrolan hingga bel masuk berbunyi.

"Pokoknya gitu Je, yaudah gue kekelas dulu ya." Pamit Alan, cowok itu langsung keluar dari kelas Jeje dan berjalan menuju kelasnya.

"Je, Alika telat atau gak masuk?" Tanya Nayra yang berada dibelakang Jesica.

"Dia sakit Nay." Ucap Jesica, Nayra mengangguk sebagai jawaban.

•••••

"Arkano Azka Mahendra, calon pacarnya Jesica Arabella!!!!" Pekik Jesica, membuat gadis itu menjadi pusat perhatian.

Arkan yang berada di depan Jesica memutar bola matanya malas, cowok itu sangat tidak suka menjadi pusat perhatian murid-murid disini, apalagi para siswi yang heboh jika ada Arkan. Meskipun setiap hari cowok itu menjadi pusat perhatian, tetap saja yang namanya tidak suka ya tidak suka.

"AA Arkan tungguin neng Jeje donggg." Sudah bisa ditebak, siapa yang mengajari Jesica seperti ini. "Neng Jeje cantik lelah hayati nih ngejar-ngejar akang Arkan ganteng yang ada didepan sana, kakanda sayang, tolong berhenti dong!" lanjutnya.

Diujung sana, Alan menepuk dadanya bangga.

"Jangan bilang lo yang ngajarin Jeje alay kayak gitu?" Tanya Gilang.

"Iya, ajaran gue bagus banget kan." Kata Alan.

"Stres." Ucap Gavin.

"Njir, gapernah ngomong sekali ngomong bikin astaghfirullah." Alan mengusap dadanya sabar. Gavin memutar bola matanya malas.

"AA Arkan, peka kekk, Neng Jeje capek nih." Pekik Jesica. Gadis itu memegang lengan Arkan agar tidak meninggalkannya.

Jesica mengatur nafasnya, "Huhh, Akhirnya."

ARKANJESICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang