33. Rumah hantu

659 51 13
                                    


Happy reading!

yuk bisa yuk komen tiap paragraf

vote, coment jangan lupa ya!

•••••

Kring!

Bel pulang sekolah menggema di seluruh penjuru SMA Garuda, membuat seluruh siswa memekik kegirangan.

Jesica mengemasi semua barang-barangnya, setelah itu ia menggendong tas berwarna hijaunya lalu keluar kelas untuk menemui Arkan yang berada di luar kelasnya.

"Langsung pulang?" tanya Arkan sambil mengelus pelan rambut Jesica yang terurai.

Jesica mengangguk, "Iya, aku udah capek," balasnya.

Kedua remaja itu berjalan kearah parkiran dengan tangan mereka yang bertaut. Diseberang sana, gadis itu berdecak kesal melihat interaksi mereka.

"Awas aja lo, anjing!" gumamnya.

"Je!" pekik Alika dari arah belakang.

Jesica yang merasa terpanggil pun menoleh, "Kenapa Al?"tanyanya sambil menaikkan kedua alisnya.

"Lo bawa mobil apa motor, Ar?" tanya Alika kepada Arkan didepannya, ia tidak menjawab pertanyaan Jesica.

"Mobil, kenapa?" kata Arkan to the point.

"Gue boleh nebeng kalian nggak? Gue gak ada yang jemput, mau pesen ojol juga gak bisa soalnya hp gue lowbat, Gilang juga sekarang lagi sakit" jelas Alika.

"Boleh kok, Al. Ya kan Ar," Jesica tersenyum menanggapinya.

Baru saja Arkan akan mengatakan tidak, tapi Jesica mencubit perutnya, ia meringis kesakitan lalu mengangguk.

Mereka bertiga berjalan ke arah parkiran dengan Jesica yang berada di tengah-tengah. Sesampainya di parkiran yang lumayan ramai itu, mereka memasuki mobil sport berwarna silver milik Arkan.

Posisinya, Jesica berada di depan sebelah Arkan yang sekarang menjadi supir, lalu Alika berada di belakang.

"Rumah lo?" tanya Arkan kepada Alika.

"Jalan beda agama nomer 45," balas Alika, Arkan mengangguk lalu menjalankan mobilnya membelah jalan raya.

Setelah mengantarkan Alika pulang, kini mereka berada di restoran atas permintaan Jesica. Tiba-tiba saja gadis manis itu lapar, jadi ia mengajak Arkan untuk singgah sebentar. Arkan pun langsung menyetujuinya karena ia juga merasa lapar.

Jesica memainkan ponselnya sembari menunggu pesanan mereka diantar, sedangkan Arkan ia diam sambil memperhatikan Jesica, sesekali ia terkekeh karena kondisi muka Jesica yang menurutnya lucu.

"Kamu gila ya, Arkan!" ucap Jesica tiba-tiba, gadis itu masih memainkan ponselnya.

"Ha?" beo Arkan.

"Tiba-tiba senyum-senyum sendiri, kamu mau cosplay jadi ODGJ?" jelas Jesica.

"Aku lagi ngeliatin calon pacar aku, dia lucu banget."

"Siapa emangnya calon pacar kamu?" Jesiva menoleh kekanan kekiri mencari gadis yang katanya calon pacarnya Arkan.

"Kamu."

Jesica membeku, lalu gadis itu mengembangkan senyumnya. Pipinya merah, ia salting. Karena kesal, Jesica mencubit perut Arkan dengan keras

"Aduh," Arkan meringis karena cubitan Jesica itu sangat sakit. "Belum-belum kamu udah KDRT aja, Je," ejeknya.

"Biarin, salah siapa bikin anak orang salting."

ARKANJESICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang