“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.
•
•
Hai, bantu follow sosmed Cia yuk biar nggak ketinggalan info menarik lainnya⬇
Instagram @wp.uchihacia Tiktok @uchihacia_Sesuai janji bakal up tiap hari ya jadi jangan marah-marah enjoy the story misal nemu typo tandai aja biar Cia langsung benerin. Makasih♡
Tinggalkan vote juga karena 1 bintang mu adalah SEMANGAT KUUUUU!!
HAPPY READING ( ˘ ³˘)♥
Bel pulang sekolah berbunyi lima belas menit yang lalu dan kini satu persatu siswa keluar dari kelas mereka. Wajah sumringah terpancar jelas setelah 8 jam lamanya terkurung dalam sel penjara bernama ruang kelas.
“Laper banget anjir pokoknya sampai di Mall kita harus cari makan titik!”
“Gue setuju.” Gaby menjentikkan jarinya menunjuk Raras lalu melanjutkan. “Pesen yang banyak kalau perlu gue yang traktir.”
Mata Kugy berbinar mendengarnya. “Wih mantap serius nih tumben?”
“Perlu alasan gue baik? Heran gue sama jalan pikiran kalian.”
Raras dan Kugy mengulum senyum. “Uang jajan seminggu aman? Bang Sat nggak bakal ngamuk kan?”
Gaby memutar bola matanya malas. “Terserah.”
Kugy cengengesan kemudian mengalihkan pembicaraan. “Mau makan apa?”
Raras mengangkat bahunya acuh. “Gue mah ngikut.”
“Aaa, gue tau.” seru Kugy ketika mendapat ide. “Gimana kalau kita makan tteokbokki? Kayaknya sih enak.”
Gaby menggeleng tidak setuju. “Nggak ah, gue pernah makan tteokbokki rasanya cuma kayak tepung kanji, nyesel gue.”
Mendengar itu Raras dan Kugy tertawa ngakak. Bisa-bisanya harga diri tteokbokki yang terkenal di negara mertua disamaain sama tepung kanji. Padahal setahu mereka makanan itu terbuat dari tepung beras bukan tepung kanji.
“Lo berdua kenapa malah ketawa? Gue serius, tteokbokki beneran nggak enak,” jelas Gaby.
Kugy mengangguk, lalu merangkul Gaby. “Iya, percaya lo kan gak pernah bohong soal makanan.”
Gaby tersenyum bangga. “Jadi mau taksi atau Grab?”
“Seperti biasa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA
Teen FictionGimana jadinya kalau seorang badboy jatuh cinta pada pandangan pertama? Pada seorang gadis yang ternyata adalah adik dari sahabat kakaknya? Ketua geng yang seharusnya sangar di depan anak buahnya malah berubah bucin, sebucin-bucinnya sama si cewek �...