“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.Ramein!!
Vote dulu jangan lupaaaa!!!!!!
Happy Reading🔥🔥
Perempuan itu suka membaca dengan diiringi lagu atau sekedar mendengarkan lagu kemudian melamun. Dan melakukan berbagai macam hal lainnya yang menurut Alfa sedikit membosankan. Mungkin karena itu ia diam-diam menguap beberapa kali di samping sang istri. Gaby tau karena ia juga diam-diam melirik memperhatikan suaminya.
“Ngantuk?” tanya Gaby.
Alfa terkejut, sikunya yang bertumpu pada tumpukan bantal hampir melesat dengan kepala yang tertunduk dalam. Cowok itu mengerjapkan matanya lucu menatap Gaby yang masih setia memegangi novel barunya.
“Hm, ngomong apa barusan???”
Gaby menghela napas pelan, menutup novelnya lalu di taruh di atas nakas samping tempat tidur. “Matiin dulu lampunya kalau mau tidur.”
Alfa mengangguk dengan malas bangkit dan berjalan gontai mematikan saklar lampu di kamarnya. Dilanjutkan dengan gerakan naik ke atas ranjang dimana istrinya telah berbaring nyaman menghadap ke arahnya.
“Kamu tadi di ceramahin sama Bunda masalah apa aja?” tanya Alfa penasaran.
Gaby nyengir, “Rahasia dong aku—”
Terbuka sama suami. Jangan sampai ujungnya nanti kalian jadi salah paham.
Teringat dengan perkataan Bundanya tadi sore Gaby meringis. Wanita itu menelan ucapannya mentah-mentah jadi lebih berhati-hati lagi dalam bertindak dan berkata. Terlebih kepada Alfa, suaminya. Resiko ingin menjadi istri Sholehah gini amat ya? Sabar.
“Erh…, cuma dikasih nasehat doang sama Bunda biar jadi istri yang baik,” jawab Gaby jujur.
Samar Alfa terkekeh mendengarnya dengan gemas ia mengelus kepala Gaby lembut. “Nah kalau udah dikasih nasehat dijalankan yang bener. Jangan ngelawan terus nanti dosa.”
“Ck, nyebelin!” Gaby berdecak kesal, menghempaskan tangan Alfa kasar. Persetan untuk berkata lembut pada suaminya, salahkan dia yang hobi mancing emosi.
Alfa tersenyum tipis. Pemuda itu bergeser lebih dekat di samping Gaby sampai membuat istrinya reflek mendongak menatapnya. “Makasih ya udah mau relain masa depan lo demi nikah sama gue.”
“Gue sadar Seng gue masih jauh dari kata pantas buat lo. Gue masih nakal, masih sering nyusahin lo, masih sering buat lo marah karena sikap gue selama ini. Bahkan sampai sekarang gue belum bisa kasih lo kebahagiaan selain air mata. Gue cukup sadar diri sama semua kesalahan gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA
Teen FictionGimana jadinya kalau seorang badboy jatuh cinta pada pandangan pertama? Pada seorang gadis yang ternyata adalah adik dari sahabat kakaknya? Ketua geng yang seharusnya sangar di depan anak buahnya malah berubah bucin, sebucin-bucinnya sama si cewek �...