29. MALAM PERTAMA?

139K 6.5K 795
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Udah siap baca gaiss?

Pencet bintangnya dulu yaaaaa!!

Happy reading😘

Setibanya di kamar laki-laki yang kini telah sah menjadi suaminya Gaby memutuskan untuk merebahkan diri sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di kamar laki-laki yang kini telah sah menjadi suaminya Gaby memutuskan untuk merebahkan diri sebentar. Seluruh badannya capek seperti habis menggarap satu hektar sawah, dan tanpa melepaskan atributnya ia segera menarik bantal untuk menuju ke alam mimpi. Namun, baru 10 menit dirinya terpejam tiba-tiba saja ada sesuatu dingin yang menetes mengenai wajahnya.

Sontak hal itu memaksanya untuk segera menarik kesadarannya kembali. Dan begitu kedua matanya terbuka lebar bayangan roti sobek terpampang jelas di hadapannya.

“L-lo... ngapain?” Gaby terbata.

Gadis itu menarik bantaln lalu menutupi tubuh telanjang Alfa dengan cepat. Sial, kenapa cowok itu senang sekali membuatnya jantungan sih? Pikirnya.

Melihat reaksi Gaby yang menurutnya lucu sebuah ide muncul dalam benak Alfa. Pemuda itu menyeringai lalu dengan sengaja mendekat, mengikis jarak di antara keduanya.

Kedua tangannya maju ke depan mencoba mengurung Gaby yang semakin merona di bawahnya. Alfa bahkan bisa mencium dengan jelas aroma manis yang menguar dari tubuh Gaby yang begitu membuatnya mabuk kepayang.

“Menurut lo kalo suami-istri berduaan di atas ranjang gini mau ngapain?” bisik Alfa sambil menciumi pipi Gaby dengan gemas.

“A-alfa…”

Gaby susah payah menelan salivanya saat mendengar suara berat suaminya yang membuat otaknya langsung traveling. Sialan!

Cowok itu sungguh menikmati pemandangan di bawahnya. “Kenapa gugup?” tanyanya lalu mengangkat dagu Gaby membawa wajah cantik itu menghadap penuh padanya. 

“S-siapa juga yang gugup?” Gaby mencoba bersikap santai, lalu dengan sekuat tenaga mendorong bahu Alfa sampai laki-laki itu mundur beberapa langkah.

“Gue mau mandi,” ucap Gaby sebelum masuk kamar mandi.

Alfa tersenyum tipis mendengarnya. “Galak banget sih istri orang.”

“Bodo! Awas sampe berani ngintip gue gibeng lo.”

Sambil mengeringkan rambutnya Alfa tak henti-hentinya terkekeh saat teringat bagaimana ekspresi menggemaskan Gaby ketika sedang gugup tadi. Kedua pipi gadis itu mudah sekali memerah dengan sendirinya, membuatnya ingin menggigitnya akibat terlalu gemas.

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang