“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.Happy reading jangan lupa tinggalin vote dan komentar kalian ya( ˘ ³˘)♥
Gaby masih mengomel tidak jelas bahkan ketika motor yang Alfa kendari telah berhenti di parkiran sekitar sepuluh menit yang lalu. Gadis itu hanya belum siap berhadapan dengan semua Alfalovers yang tersebar di seluruh penjuru sekolah. Takut jika nanti di serang atau bahkan dibully oleh mereka.
Alfa mematikan ponselnya kemudian memasukkannya kembali ke dalam saku celana sebelum akhirnya melirik Gaby dari kaca spion.
“Mau sampai kapan kayak gini?”
“Diem! Gue nggak mau ngomong sama lo!” Gaby memandang Alfa lewat kaca spion dengan pandangan tak bersahabat.
“Kenapa, sih?”
Alfa benar-benar bingung dengan perubahan sikap Gaby. Pasalnya semalam mereka baik-baik saja tanpa ada masalah, tapi sekarang apa yang membuatnya jadi uring-uringan seperti ini?
“Gue nggak suka ya lo jemput segala. Gue itu belum siap.” Gaby terlihat tertekan.
“Nggak usah peduliin komentar anak-anak. Mereka cuma iri sama status lo yang udah Official sama gue,” ujar Alfa santuy.
Gadis itu menghela napas tak bersemangat. Rasanya malas untuk sekedar turun dari atas motor saja.
“Maunya juga gitu tapi gue takut.”
Alfa menoleh ke belakang menatap Gaby lantaran tidak mengerti. “Takut kenapa?”
“Takut dikeroyok sama cewek-cewek gatel di sini,” Gaby sewot. Ia kemudian berbisik pelan di telinga Alfa. “Lo kan pujaan hati mereka.”
Alfa mendengus, “Lo nggak tau pacar lo ini siapa? Gue bakal bikin mereka menderita kalau berani menyentuh kesayangan gue.”
Bukannya senang atau tersanjung Gaby malah emosi mendengar perkataan Alfa barusan. Ia tidak suka keributan apalagi cuma karena masalah laki-laki. Menurutnya itu adalah hal yang sangat memalukan.
“Gue tau lo jagoan tapi nggak usah cari masalah ini sekolah jaga etikanya.”
Alfa tersenyum miring, lalu turun dari atas motornya. “Cewek sekalinya marah damagenya bukan maen apalagi cewek gue ini. Beuh, rasanya sampe ke hati.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA
Teen FictionGimana jadinya kalau seorang badboy jatuh cinta pada pandangan pertama? Pada seorang gadis yang ternyata adalah adik dari sahabat kakaknya? Ketua geng yang seharusnya sangar di depan anak buahnya malah berubah bucin, sebucin-bucinnya sama si cewek �...