17. PERINGATAN PERTAMA

113K 6K 72
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Nggak sempet baca ulang dikejar tugas🤧🤧 Semoga masih bisa di pahami, and then nemu typo tandai aja biar langsung Cia benerin. Makasih❤

HAPPY READING!!

Don't forget to vote, gaes!!

“Nggak usah manyun gitu bibirnya udah seksi atau mau gue buat tambah seksi?” goda Alfa setibanya di kamar milik Gaby yang begitu rapi dan wangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nggak usah manyun gitu bibirnya udah seksi atau mau gue buat tambah seksi?” goda Alfa setibanya di kamar milik Gaby yang begitu rapi dan wangi.

Sang pemilik kamar menoleh, menatap tajam laki-laki yang berdiri di depan pintu kamarnya. “Nggak usah rese! Ngapain sok-sokan ganteng di depan Bunda tadi? Caper?”

“Gue nggak sok ganteng emang udah dari lahirnya aja gini,” balas Alfa penuh percaya diri.

Pemuda itu berjalan lebih dalam lagi memasuki kamar dengan interior dan warna yang terkesan lebih hidup. Sangat berbeda jauh dengan kamarnya yang terlihat seperti kapal pecah.

Waktu berjalan tanpa ada obrolan membuat Gaby sebal. Ia bergerak pelan merubah posisi duduknya menjadi bersila di atas ranjang, kemudian menatap jengah satu-satunya manusia lain dalam kamarnya.

“Nggak ada yang menarik udah keluar sana.”

Alfa hanya bergumam tanpa menoleh. Cowok itu terlalu asik memandangi satu persatu foto yang ada di hadapannya. 

Ia tiba-tiba menyeringai lalu berbalik. Berjalan sambil berbicara dengan sorot mata yang menatap tajam gadis yang duduk di atas ranjang. “Lo salah karena ini pengalaman pertama gue masuk ke dalam kamar cewek tentu banyak hal menarik.”

Merasa ada tanda bahaya Gaby beringsut. Terlebih saat melihat ekspresi Alfa yang tiba-tiba berubah membuatnya ketar-ketir.

“L-lo mau ngapain?” Gaby panik. “Jangan macam-macam atau gue...”

Deg!

Gaby berkedip lucu begitu wajah Alfa tepat ada di hadapannya sekarang. Pemuda itu menunduk dalam dan menatap matanya dalam. Semua kalimat pedas yang ingin dirinya semburkan tertelan kembali.

“Apa, hm?” Alfa kian menunduk, membuat gadis di depannya semakin beringsut. Dan itu adalah pemandangan lucu yang sangat ia sukai.

“Bunda lo salah besar nyuruh laki-laki masuk ke dalam kamar putrinya. Berduaan lagi menurut lo kita bisANJING!”

Gaby segera berdiri setelah menjambak dengan kuat rambut Alfa sampai rambutnya rontok. “Mesum! Lo ke sini niatnya mau apa, hah?! Gue teriak juga biar Ayah denger sekalian.”

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang