43. MASALAH SELESAI

71.3K 5K 332
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Siapa yang nungguin ALFA??

Langsung baca aja yukk jangan lupa vote dulu!!

Komen di setiap paragraf kalo perlu

Kencengin votenya biar tembus update kilat🔥🔥

Btw, part kali ini nggak ada Gaby dulu ya besok bakal dikasih lebih wkk

Banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan yang gak suka bisa langsung skipp

Typo? Tandai aja n happy reading

Galang menatap tajam rivalnya yang berdiri terang-terangan di depan markasnya bersama mantan tunangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galang menatap tajam rivalnya yang berdiri terang-terangan di depan markasnya bersama mantan tunangannya. Jarak mereka tidak terlalu jauh bahkan ia bisa melihat dengan jelas wajah gadis yang selama ini ia rindukan.

Hatinya memang sakit menyadari orang yang sangat ia cintai telah berkhianat. Walau begitu disaat matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Angel dirinya tidak berbohong jika perasaannya masih ada untuk gadis itu.

“Hebat. Berani juga lo para pecundang datang kemari.” Restu terkekeh menyambut kedatangan Alfa bersama seluruh anggota Lion dengan wajah mengejek.

“Nggak ada siapapun di dunia ini yang gue takuti selain Tuhan gue,” balas Alfa dengan tatapan tajam.

Restu tertawa konyol lalu membuang asal rokoknya yang tinggal setengah. “Cowok brengsek kayak lo tau apa tentang Tuhan? Nggak usah sok bawa-bawa nama Tuhan kalau kerjaan lo cuma ngawinin anak orang.”

“Bajingan!” Alfa hendak menyerang manusia di depannya tetapi urung ketika dengan cepat Adit mencekal pergelangan tangannya.

“Tahan, jangan terpancing. Ingat apa tujuan kita kemari,” ujar Adit mencoba meredam amarah sang ketua di sebelahnya.

“Sialan,” umpat Alfa kemudian kembali mundur walau wajah sangarnya masih terlihat jelas.

Di sisi lain Galang yang jengah melihat manusia-manusia pengganggu yang berdiri di depannya lantas berjalan melewati Restu. Tatapan matanya menghunus tajam pada satu orang yang tepat ada di hadapannya.

“Mau lo apa?” tanya Galang ketus.

Angel beringsut, hatinya berdebar kencang mendengar suara Galang yang terdengar jauh lebih mengintimidasi dari sebelumnya. Ia menunduk, memutus kontak pandangannya dengan sepihak.

ALFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang