Menjadi guru agaknya gak pernah lepas dengan yang namanya murid. Dan akan ada berbagai macam tipe murid yang kamu ajari.
Salah satunya kayak Jay ini.
Salah satu teman sekelasnya Jake yang suka aktif banget bertanya setiap pelajaran kamu.
Kalau kata adikmu sih, Jay ini cuma sekedar modus aja karena dia suka sama kamu. Makanya Jake sering banget marah - marah ke Jay. Sekedar ingin menjadi sosok pelindung bagi Kakak perempuannya walaupun sejatinya kamu gak perlu - perlu banget dilindungin cuma karena didekatin sama Jay doang.
"Miss, kalau P.S itu maksudnya gimana?"
Sepertinya udah terhitung 5 kali Jay acung tangan dan bertanya ke kamu.
Hari ini kamu ngasih tugas ke mereka untuk membuat personal letter, terserah mau ditujukan ke siapa.
"P.S itu post script" Jake yang menjawab sambil geleng - geleng kepala. Udah berapa kali dia hela nafas karena dengar Jay selalu bertanya.
"Iya tau, tapi penjelasannya apa?" Jay menatap ke arah kamu yang ketawa karena reaksi sebal dari Jake.
"Post script itu semacam catatan tambahan, Jay. Jadi kalau kamu lupa menceritakan sesuatu hal di isi suratmu, maka bisa kamu cantumkan di post script itu" Kamu akhirnya buka suara.
"Berarti, Miss. Kalau P.S itu wajib di paling bawah?" Kali ini gadis cantik yang namanya Karina bertanya.
"Betul, Rin. P.S pasti terletak di bawah surat" Jawabmu.
"Miss" Jake manggil kamu, pelan aja karena kamu dari tadi keliling - keliling dan pas banget terhenti di meja dia.
"Ada apa, Jake? Ada yang mau ditanyain juga?" Kamu sama Jake memang gak pernah menunjukan hubungan saudara kalau selama kegiatan belajar - mengajar.
Meskipun hubungan kalian yang sebenarnya sudah diketahui semua warga sekolah, tapi agaknya ingin mengurangi curiga dan perasaan dibeda - bedakan saja. Makanya kalian gak terlalu akrab kalau di dalam kelas kayak gini. Kecuali Jake memang udah kelepasan rengek - rengek ke kamu.
"Jam 2:15 nih, Miss. Kayaknya gak keburu" Selain suka kelepasan rengek - rengek, Jake emang kadang suka lebih kurang ajar sama kamu, kalau sama guru - guru lain kan dia murid teladan banget.
"Kerjain dulu aja, nanti kalau emang udah jam 2:30 dan masih belum selesai, berarti kerjain di rumah aja, tapi besok harus udah dikumpul. Deal gak?" Tanya kamu memberikan penawaran.
"Deal!"
Murid kelas 11 Mipa 2 ini langsung ngejawab serentak. Sedangkan kamu kembali berkeliling buat sekedar lihat perkembangan tugas yang mereka kerjain.
'Kringg-kringgg'
Jam tepat jam 02:30 bel pulang sekolah berbunyi dan murid - murid kamu mutusin buat bawa tugasnya ke rumah dengan syarat dikumpulkan besok pagi paling lambat jam 10 tepat. Lebih daripada itu, kamu gak bakal terima lagi.
"Kak, nanti bantuin sedikit dong pr nya ya?" Jake ngintilin kamu, ngikutin langkahmu yang menuju ruang guru. Kalian berdua memang selalu berangkat dan pulang bareng.
"Kamu bisa loh, Jake. Kerjain sendiri dulu" Ungkapmu dan melempar beberapa senyuman ramah kepada murid - murid yang menyapa kamu.
"Kakak mah, harusnya bantuin Adek kalii. Sayang banget Adek punya Kakak guru Bahasa Inggris, tapi gak dimanfaatin" Rengek Jake tak tahu malu.
"Kurang ajar banget" Kamu ketawa karena tau Jake cuma becanda. Dia mah bisa kok, orang juara mulu di kelas masa gak bisa sih? Kamu juga jarang dimintain bantuan sama dia, kecuali kalau emang udah gak bisa sama sekali baru dia rengek - rengek ke kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terius Behind Me-Jeon Jungkook
Fanfiction⚠LOKAL AU⚠ Dia dengan segala pekerjaannya. Mereka begitu misterius, sehingga rasanya mustahil untuk bisa digenggam. ⚠️slightly angst⚠️