(📷cr: pinterest)
Entah sudah berapa jam lamanya kamu membiarkan layar handphone mu tetap menampilkan pesan yang Jungkook kirim tadi malam.
Sejak kemarin sore, kamu gak keluar dari kamar sama sekali. Sudah terhitung puluhan kali bunda sama Jake manggilin kamu, tapi entah kenapa kamu rasanya kayak gak ada tenaga sama sekali untuk sekedar buka pintu.
Kamu hanya meringkuk di dalam selimut karena rasanya kamu gak berhenti menggigil, otakmu begitu penuh dengan berbagai pertanyaan. Bagaimana jika? Bagaimana jika? Bagaimana jika?
'Tok - tok - tok'
"Kakak? Sudah hampir jam 3 sore, masih mau di kamar? Minimal makan dulu yuk?"
Suara Jake menyadarkanmu dari lamunan dan langsung lirik jam dinding yang ternyata benar - benar nunjukin kalau sudah pukul 14:53 dan kamu masih setia ngurung diri.
"Kak? Lo beneran gue dobrak ya!?" Suara Jake makin keras.
"Satu! Dua! Oh, asli gue dobrak sih ini, peduli setan!"
Setelah itu kamu beneran dengar suara dobrakan keras di pintu kamarmu dan aneh sekali, sebelumnya kalau Jake sudah kesetanan gini biasanya akan kamu tegur, tapi kali ini kamu cuma diam. Semakin meringkuk. Agaknya hatimu benar - benar patah sekarang ini.
'Brakk'
Satu kali.
'Brakk'
Dua kali.
'Brakk'
Pintu berhasil terbuka, baik bunda maupun Jake langsung lari tunggang - langgang buat deketin kamu yang bergulung di dalam selimut.
"Sial, adek kira dia gak nafas lagi--"
"Adek ih! IH!" Bunda dengan air matanya yang sudah berlinang langsung mukul - mukulin Jake atas balasan karena dia ngomong kayak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terius Behind Me-Jeon Jungkook
Fanfiction⚠LOKAL AU⚠ Dia dengan segala pekerjaannya. Mereka begitu misterius, sehingga rasanya mustahil untuk bisa digenggam. ⚠️slightly angst⚠️