⚠️Mention of murder, mention of mafia, mention of human trafficking, mention of blood, tindakan kriminal yang mungkin gak bisa ditoleransi, harsh words, strong language, genderless, kinda mention of bdsm things, lgbtq+, etc⚠️
Aku bakal drop nama - nama lapangan mereka lagi⬇️
Oh iya, ada tambahan. Aku lupa taruh di situ kalau Taehyung itu selain Apollo dia juga bisa dipanggil bigboss ya.
Enjoy the story and sorry for the typo🖤
Sepersekian detik setelah Namjoon memutus sambungan telpon, Jungkook langsung gerak cepat menuju kantornya. Tanpa pamit. Lagi. Jungkook pergi gitu aja, tapi dia punya alasan yang kuat kali ini. Karena sejatinya, apa yang Namjoon ucapkan di dalam telpon tadi udah bikin jantung dia mencelos dari tempatnya.
Bukan cuma tentang Jimin dan Seulgi, tapi tentang sosok pemuda yang namanya dengan sangat jelas Namjoon sebutkan tadi.
I Wayan Juyeon Handaru.
"Pak, tolong lebih cepat ya?" Jungkook ngasih perintah ke sopir taxi yang tadi dia cegat di tengah jalan, beruntung karena ada taxi yang lewat, karena Jungkook sebelumnya berencana untuk lari sampai ke kantor. Emang udah gak bisa mikir jernih.
Dia udah total abai sama perih yang meradang di ujung bibir dan hidungnya. Oh, jangan lupa kalau dia tadi dipukuli habis - habisan oleh Jake. Jejak lukanya masih ada, belum sempat ia bersihkan. Bahkan darahnya sudah total mengering.
"Di depan pagar yang mana nggih, Mas?" Tanya sopir taxi itu pas udah dekat kantor Jungkook.
"Di sini aja, Pak. Buruan!" Jungkook merogoh kantong celana bahannya, ngasih selembar uang ratusan ribu.
"Uangnya kegedean, Mas. Gak ada kembali---"
"Ambil aja, Pak. Makasih" Jungkook bergegas keluar dari dalam taxi dan berlari menuju kantornya.
Beberapa orang berlalu - lalang dan beberapa ngasih tau Jungkook kalau hidung sama ujung bibirnya berdarah, tapi fokus Jungkook kali ini bukan itu, melainkan pintu hitam besar kokoh yang udah mulai tertangkap di retinanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terius Behind Me-Jeon Jungkook
Fanfiction⚠LOKAL AU⚠ Dia dengan segala pekerjaannya. Mereka begitu misterius, sehingga rasanya mustahil untuk bisa digenggam. ⚠️slightly angst⚠️