Di tengah senja pada hari Minggu ini, kamu sekeluarga ngumpul di halaman belakang rumah. Beralaskan karpet dan dilindungi atap gazebo. Kalian berlima menikmati quality time bareng. Jarang soalnya kalian bisa kumpul lengkap kayak gini.
Kakak pertama kamu, Hyeri namanya. Dia kerja di rumah sakit, Kak Hyeri perawat. Dan dia udah tinggal sama suaminya sekarang. Jadi agaknya memang udah cukup jarang aja dia bisa kumpul sama kalian.
Terus Adik kamu, namanya Jake. Dia mah ada terus di rumah. Anak SMA kelas 2 yang kalau sama Ayah dan Bunda manjanya sampai ubun - ubun, kalau sama Kakak - Kakaknya jahil gak ada ampun, tapi kalau di sekolah jadi kesayangan guru karena pintar.
Kamu sendiri anak kedua di keluarga ini. Anak paling tengah. Udah kerja selama kurang lebih 2 tahun sebagai guru pengajar Bahasa Inggris di salah satu SMA. Iya. SMA-nya Jake.
Kalau Ayah kamu, beliau adalah ketua RT di komplek kalian ini. Semua warga komplek hormat banget ke Ayah, beliau sangat bertanggung jawab dan banyak disegani sama orang - orang sini.
Sedangkan Bunda bisnis catering. Bisa dibilang Bunda ini udah legend banget, dari zaman kamu masih sekolah sampai sekarang, bisnis catering Bunda gak pernah redup. Makanya beliau sampai inisiatif ngebangun tempat misah dari rumah khusus buat kerja. Gak jauh sih, jalan kaki juga sampai.
"Eh ngomong - ngomong yang di depan itu warung bakso baru ya? Kok aku baru tau?" Hyeri sambil nyemil kue kering buatan Bunda, lantas bertanya.
Ayah mengangguk, "Iya, Ri. Tadi pagi dia nyapa Ayah, terus minta izin juga ngebangun gerai di depan gang" Jawab beliau.
"Baru banget, Yah? Aku gak tau juga soalnya" Kamu menyahut. Perasaan kemaren waktu pulang ngajar kamu gak liat apa - apa di depan gang sana.
"Baru tadi subuh loh datangnya" Ayah ngejawab lagi.
"Serius, Yah? Orang antri bejibun tadi" Hyeri kelihatan gak percaya. Soalnya tadi pas perjalanan mau kesini dia lihat warung baksonya udah di kerumuni pembeli aja.
"Pesugihan itu, Mbak. Hati - hati" Jake yang lagi asyik main game di handphonenya langsung menanggapi.
"Heh, mulutnya itu loh!" Tegur Bunda, tapi tetap elus - elus sayang kepala anak bungsunya itu yang nyaman banget rebahan di paha beliau.
"Heheh iya, Bun becanda" Jake langsung ngejawab dengan nada lucu.
"Kalau dibilang pesugihan kayaknya gak juga sih, soalnya dia ketemu Ayah tadi pas habis sholat subuh berjamaah di mushola" Ayah buka suara lagi.
"Emang enak kali atau orang - orang pada kepo aja karena baru buka" Kamu yang gak mau ambil pusing langsung memberikan pendapatmu.
"Mas - Mas yang tadi ngikutin Ayah sampai depan rumah ya?" Tanya Bunda setelah cuek sama topik yang kalian bahas.
"Nah iya, Bun. Mas Jojo namanya" Ayah senang Bunda ingat. Jadi gak sendirian jelasin sosok Mas Jojo ini ke Anak - Anaknya yang suka kepo.
"Jojo?" Jake malah ketawa. Gak tau juga ngetawain apa.
"Mas - Mas ya? Kakak kira Bapak - Bapak, Yah" Ucap Hyeri.
"Iya, masih muda banget orangnya. Ayah juga kaget kalau dia tukang bakso. Bening soalnya" Ayah tampak mengingat - ngingat tampang Mas Jojo.
"Intel kali tuh, siapa tau bawa ht" Jake matiin handphonenya terus nyomot kue kering yang ada di tangan Hyeri
"Ck kamu tuh, udah ngatain orang pesugihan, sekarang malah nyurigain orang intel" Hyeri mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terius Behind Me-Jeon Jungkook
Fiksi Penggemar⚠LOKAL AU⚠ Dia dengan segala pekerjaannya. Mereka begitu misterius, sehingga rasanya mustahil untuk bisa digenggam. ⚠️slightly angst⚠️