(📷cr: pinterest)
Kamu hela nafas dan menatap tampilanmu di cermin, baju serba hitam yang jarang sekali kamu kenakan ini, berbarengan sama rasa sesak di dada yang tak kunjung hilang.
Gak mau beralama - lama melihat penampilan yang cukup memilukan di depan cermin sana, akhirnya kamu meraih sebuah bucket bunga yang tadi pagi - pagi sekali kamu beli. Seutas bunga brrawarna ungu kebiruan.
Sekali lagi kamu hela nafas, rasanya berat banget, bahkan untuk langkahin kaki keluar. Kamu sudah teramat lelah dan kelewat takut untuk hadapin segala hal setelah ini.
Tapi, suara pintu yang diketuk dan lantas dibuka bikin lamunan sesaatmu itu seketika buyar, kamu ngalihin pandangan untuk menatap ke sumber suara.
"Kakak..."
Kamu tersenyum sekilas, sekedar ngasih sapaan kepada bunda yang juga mengenakan pakaian serba hitamnya ini.
"Bunda ikut sama kakak yaa?" Tukas beliau seraya ngebawa langkah buat ngedekatin kamu, mengelusi pundakmu berkali - kali memberikan kekuatan.
"Bunda sengaja liburin toko hari ini, biar bunda ikut sama kakak aja" Beliau kembali berucap lantaran gak dapat jawaban apa - apa dari kamu.
"Sebentar lagi ya, Bun?" Pintamu, karena sungguh, kamu harus berusaha keras nguatin hati dulu.
Bunda kali ini memegang kedua pundakmu, "Iya, Sayaang. Gak usah terburu - buru" Ungkapnya.
Kamu ngangguk pelan, tatapanmu kembali beralih pada seutas bunga di genggaman, teramat erat dikepal oleh jemarimu sampai buku - bukunya terlihat pucat. Jelas kentara banget kalau kamu lagi nahan diri buat gak pecah.
"Adek juga udah siap di bawah" Bunda berucap lagi, suaranya lembut dan melirih. Penuh kehati - hatian.
Kamu ngangguk, "Mau berangkat sekarang, Bun?" Tanyamu.
"Loh? Bunda ikutin kamu, Sayang. Kalau kamu maunya sekarang, bunda juga ayo" Senyuman bunda sekilas bikin hatimu sedikit hangat.
Kamu hela nafas lagi, megang erat - erat tasmu yang sedari tadi udah bertengger di genggaman.
"Iya, Bun. Ayo.." Lirihmu pelan dan anggukkan kepala lagi.
"Yaudah, yuk" Bunda masih gak lepasin elusannya di pundak kamu, bahkan sampai kalian tiba di ruang tamu. Di mana udah ada Jake yang mainin handphone nya.
"Adek--"
"Eh?" Jake noleh, liat kamu sama bunda gantian sebelum beranjak dari duduknya sembari ngantongin hp.
"Berangkat sekarang?" Tanyanya.
Baik kamu maupun bunda anggukkan kepala.
"Ayo, anterin kami ke sana dulu" Tukas bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terius Behind Me-Jeon Jungkook
Fanfic⚠LOKAL AU⚠ Dia dengan segala pekerjaannya. Mereka begitu misterius, sehingga rasanya mustahil untuk bisa digenggam. ⚠️slightly angst⚠️