I'm Glad it's Him.

83 17 15
                                    

(📷cr: pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(📷cr: pinterest)
















"Kak, kamu tuh anak ayah yang paling gak egois tau gak? Saking gak egoisnya, kamu selalu mentingin keluarga kamu dulu, walaupun kamunya juga lagi susah"











Agaknya, seutas kalimat yang ayah utarakan pas terakhir kamu kunjungi memang benar adanya. Ayah tau kamu, beliau mengerti segala hal tentang kamu. Itu kenapa, rasanya kamu terpukul banget waktu ayah melakukan hal yang benar - benar bikin rasa kecewa membentangi kalian.

Ayah yang selama ini kamu sanjung, kamu sayangi, kamu percaya sepenuh hati. Wajar kalau kekecewaan yang teramat dalam menggerogoti hati.

Tapi, di sepanjang perjalanan menemui jawaban atas rasa kecewa yang meradang dalam diri, kamu sadar akan satu hal, bahwa mau gimanapun juga, beliau tetap ayahmu.

Dengan berbekal pemikiran yang kelewat dewasa itu, kamu perlahan bisa nerima keadaan. Mencoba buat ngehadapin realita yang sejatinya emang gak bisa kamu hindarin ini.

Kamu kira mudah. Awalnya. Karena hal yang rumit sekalipun waktu itu kalian coba genggam sama - sama dan dihadapi sambil saling rangkul.

Tapi kenyataannya susah. Gak selamanya kalian bisa terus sama - sama buat menghadapi semuanya. Gak selamanya kalian bisa saling akur dan saling mengandalkan.

Selama ini, kamu terbiasa untuk menurut dan mendengarkan apa kata ayah, apa nasehat bunda, dan apa saran dari Hyeri. Selama ini, kamu terbiasa untuk mengalah sama Jake. Selama ini, keputusan apapun yang kamu ambil, kamu gak pernah sama sekali gak libatkan keempat orang yang paling berharga dalam hidup kamu itu.

Mereka seolah berperan penting dalam segala aspek di dalam hidupmu, gak pernah sekalipun kamu memutuskan sesuatu tanpa mendengarkan apa kata mereka.

Makanya, setelah Hyeri menentang dengan keras terhadap Jungkook yang mau limpahin seluruh rasa cintanya padamu, kamu semakin hari jadi merasa semakin egois.

Gimana kalau ternyata Jake cuma pura - pura senang aja setiap kali pemuda itu datang? Gimana kalau sebenarnya Jake gak benar - benar senang Jungkook datang dengan dalih mau ambil kakaknya? Jake kelewat pandai nutupin perasaan dia yang sebenarnya. Makanya kamu takut.

Atau begini, gimana kalau bunda sebenarnya cuma mengalah ke kamu karena lihat kamu yang fine - fine aja Jungkook hadir lagi? Gimana kalau ternyata selama dia datang lagi, bunda selalu overthinking sendirian?

Terlebih, gimana kalau ayah tau?

Kamu hela nafas panjang. Dari dalam kamar, kamu bisa dengar suara tawa Raaya yang meledak - ledak, yakin deh kamu kalau dia pasti lagi main sama Jake.

Sedangkan kamu sendiri, udah dari tadi malam cuma terlampau diam. Suasana makan malampun jadi mencekam hingga waktu sarapan pagi, cuma ada suara saling ledek Jake sama Raaya aja. Selebihnya, kalian semua cuma diam.

Terius Behind Me-Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang