Biar Waktu yang Menjawab

146 17 8
                                    














Agenda sore di hari terakhir kamu berada di Bali ternyata batal karena entah kenapa rasanya kamu mau di dalam kamar aja sedari tadi.

Awalnya kamu mau pergi ke Tanah Lot untuk menikmati matahari terbenam, tapi setelah selama kurang lebih 8 hari kesana - kemari, rasanya kamu udah cukup puas walaupun masih ada sesuatu yang agaknya mengganjal dan kurang nyaman di hatimu.

Sedangkan di pagi hari tadi, kamu fokus belanja buat oleh - oleh keluarga di rumah aja. Menjelajahi hampir setiap pusat perbelanjaan oleh - oleh yang bisa kamu capai, tanpa Juyeon. Karena teman kamu itu banyak kesibukan. Kemarin ke pantai Pandawa, hari ini tadi katanya dia ke Uluwatu.

Sehingga, karena gak ada yang dikerjain dan mau istirahat aja sambil mulai rapiin barang bawaan, kamu pun sejenak menyeduh secangkir teh hangat sebelum membuka balkon kamar.

Sejujurnya, selama hampir sepuluh hari di sini, kamu gak pernah duduk di kursi santai yang ada di balkon ini, apalagi setelah mengetahui jika Jungkook berada tepat di sebelah kamarmu.

Tapi, karena sore ini agendamu batal dan karena juga bosan ngeliat isi kamar mulu, alhasil kamu membawa langkahmu menuju balkon.














"Sayang, sini yuk sama Mamah! Kasian Om Jungkooknya udah capek itu kamu recokin mulu"

"Jangan ngomong gitu ah, Kak. Ngerusak suasana hati Jiwoo aja"

"Loh? Mau gue tinggal kah dia sama lo?"

"Eh? Jangan juga sih, udah dari siang dia di sini sama aku"

"Nah makanyaaa. Ayo, Sayang! Kita nyamperin Papah aja, biar Om Jungkook istirahat dulu"














Kamu terdiam setelah mendengar percakapan dua orang yang tengah berdebat di balkon kamar Jungkook.

Om...

Jadi maksudnya apa? Jungkook sudah benar - benar berkeluarga atau bagaimana?

Langkah kamu terhenti tepat di depan pintu yang jadi penghalang antara kamar dan balkon, gak ada keberanian buat berjalan lebih keluar karena mengetahui ada Jungkook di sana.








"Daah, Jiwoo. Nanti lagi ya? Om lama kok liburnya"





Kira - kira seperti itulah awalnya, awal dari tersadarnya Jungkook jika ada seseorang selain dia yang tengah berada di balkon, walaupun ada penghalangnya, tapi dia udah cukup tau kalau orang itu kamu.

"Anak Kakak gue. Lucu 'kan?"

Kamu mengernyit, "Hah?" Tanyamu bingung. Tentang kenapa dia tiba - tiba santai banget nyeletuk kayak gitu dan tentang kamu yang ternyata salah sangka.

"Loh? Iya, anak Kakak gue itu. Lo pikir anak siapa?" Jungkook menekankan ucapannya pas di kalimat 'anak Kakak gue'.

Kamu geleng - geleng kepala, "Bukan siapa - siapa" Alibimu.

"Syukur deh" Gumam Jungkook pelan.

"Syukur kenapa?" Tanyamu langsung.

Jungkook auto gelagapan karena kamu ternyata dengar ucapannya tadi, "Hah? Iya, syukur aja gitu. Gue masih sendiri kok, just for your information" Ungkapnya lancar nyerempet songong.

Terius Behind Me-Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang