Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(📷cr: pinterest)
7 hari..
Agaknya udah satu minggu setelah Jungkook berpamitan sore itu, tapi batang hidungnya sama sekali belum nampak.
Kemana ya?
Atau ternyata tugasnya lebih susah daripada prediksi Jungkook? Sehingga butuh waktu yang lebih lama lagi buat dia pergi dan bergelut dengan kasus yang bahkan kamu gak tau detilnya seperti apa.
Jelasnya, yang kamu tahu adalah semakin hari menambah, semakin meradang juga rasa cemas yang menjalar di lubuk hatimu. Ah, iya. Kamu gak mau munafik lagi kalau kamu emang sekhawatir itu. Sama Jungkook.
Tapi, selama dia pergi, kamu dapatin satu hal, yaitu healing. Karena dia yang terus - terusan datang ke kamu dan secara gak sengaja nekan kamu itu pergi untuk beberapa waktu kedepan, kamu jadi punya alasan untuk sekedar nyimpulin perasaan kamu. Biar labih jelas lagi.
Apakah sebenarnya kamu ingin menggenggam tangan dia? Atau lebih memilih buat mikirin perasaan keluargamu?
Banyak hal yang kamu pikirin, dari bagaimana jika kamu maksa buat terus tetap sama dia, sampai kemungkinan apa yang terjadi kalau kamu mutusin buat berhenti.
Sulit. Serius, ini lebih sulit daripada ujian masuk perguruan tinggi yang pernah kamu hadapi dulu. Lebih susah ditaklukan daripada puncak gunung tertinggi.
Di hari - hari tanpa dia itu juga, entah kenapa kamu mulai suka nyibukkin dirimu sendiri. Kayak pergi ke sebuah tempat dan ngelakuin aktivitas, tujuannya sih biar pikiran kamu gak terlalu berpaku pada dia.
Padahal nyatanya semakin kamu bepergian, semakin singgah juga dia dipikiranmu. Aneh emang, seolah seluruh titik kota ini telah pernah kalian jelajahi berdua.
Seperti sekarang, habis pulang dari sekolah, kamu mutusin buat jalan - jalan. Membawa tungkaimu berkeliling Kota Tua. Sejatinya udah cukup mainstream buat bepergian ke tempat ini, tapi kamu gak mikirin itu, yang jelas kamu cuma ngikutin arah tujuan hatimu.
Di sini banyak orang, ada yang sibuk bersepeda, jalan - jalan keliling museum, dan ada juga yang cuma duduk - duduk santai di taman sambil dengerin musik akustik yang dibawain oleh band di sana.
Tapi, entah kenapa kamu tetap ngerasa hampa. Kayak ada yang kurang. Sehingga, kini kamu ngebawa netramu menatap ke arah langit sore.
Apa mungkin karena sekarang kamu gak menatap langit yang sama bersama Jungkook?
Kamu menggeleng. Dia, emang selalu ada setiap hari. Hampir gak pernah absen buat datangin kamu, walaupun itu cuma sekedar dibabuin sama Jake. Tapi, dia gak pernah luput dari pandanganmu. Makanya aneh kalau dia gak ada, agaknya kamu memang udah mulai terbiasa. Terbiasa ada dia.