6 - Rempong nya Bu Ratna

51.9K 3.7K 42
                                    

"Oh my god. Ganteng banget Kay, sopan lagi anaknya.Kenapa nggak kamu pacarin?" Ibu nya bertanya, seolah-olah dia bisa macarin anak orang seenaknya.

"Masa aku macarin dosen sendiri! Kayak nggak ada cowok lain aja."

Lagaknya sok nggak tertarik,padahal sendirinya pernah ditolak mentah-mentah dulu.

"Biasa aja keles zaman sekarang pacaran sama dosen,kamu kok kolot banget sih." Sindir ibunya, memukul pelan bahu Kayana.

"Mama pengen punya mantu kayak Adrian. Udah ganteng, sopan, baik lagi. Dimana lagi bisa cari calon mantu paket komplit kayak gitu. Kamu kan nggak punya skill buat pacaran,mau mama comblangin ga sama dia?" ucap ibunya enteng.

"Jangan aneh-aneh deh ma."

Bisa nggak ya ibu nya ini sebentar aja copslay jadi ratu inggris. Kalem,sopan,dan nggak maksa-maksa Kayana buat pacaran sama Adrian. Ngedapetin Adrian itu beyond expectation, mau dibayangin pun juga males saking gamungkin nya.

Ibunya juga,main sodorin anaknya sendiri seolah-olah Kayana se gak capable itu buat cari pacar sendiri, tapi emang bener sih.

"Aneh dari mananya coba, kamu itu harapan mama satu-satunya untuk menimang cucu secepatnya. Kiran nunggu lebaran monyet juga nggak bakalan nikah,sibuk sama kerjaan,sama ikan cupang sampe-sampe gapunya waktu buat nyari bini!" Keluh Ibunya pura-pura sendu.

Karena sudah mengenali ibunya sejak orok, dia nggak bakalan tertipu lagi. Ibunya paling jago urusan akting dan bakat nya juga menurun ke Kayana, jadi dia hapal betul sifat ibunya.

"Manatau sudah punya pacar ma atau bahkan sudah ber istri,mungkin juga sudah pernah menikah terus jadi duda dan punya anak pula? Kan kita gatau. We never know." ujar Kayana pesimis sedunia.

"Ya makanya,ditanya. Ada berlian kok dianggurin! Mama waktu seusia kamu, mantan saja sampai nggak hapal ada berapa." Ujar ibunya menyombong.

"Mamah...kan kita berbeda. Meskipun kromosom x ku berasal dari dirimu, tapi aku ini nggak tenar-tenar amat." Sahut Kayana sedih.

Bu Ratna sewaktu muda cantik banget mirip Sophia Latjuba, makin tua juga makin cantik. Sering nya dibilang kakak-adik, karena ibunya menolak tua.

Ibunya juga aktif lomba seni tari ke sana-sini dan anak teather juga. Produktif banget lah intinya,berbanding terbalik dengan Kayana yang mau keluar rumah lebih dari dua jam saja sudah syukur.

Siapa suruh kasurnya empuk,wifi nya lancar,cemilannya banyak. Kan jadi makin males keluar kamar!

"Kamu itu cantik,tapi nggak bergaul saja Kay! Dipoles dikit, Asmirandah juga lewat." ucap ibunya menyemangati.

Tuh kan, jahat! Masa dibandinginnya sama Asmirandah. Barbie hidup,kan kesannya kayak menghina.

Selesai mengobrol dengan ibunya Kayana langsung menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya, seharian ini badannya nggak dikasih mandi wajar kalau jadi lengket plus gerah. Belum lagi tadi dia habis membuka tutup kap mobilnya, capek cuy!

Selesai mandi, Kayana duduk didepan meja riasnya,sedikit termenung.

Hari ini Adrian baik banget, kayak orang belanja online dapet discount 50 persen terus dikasih cashback 100 persen. Moodnya langsung baik,sampai kayak beda orang.

Pada awalnya Kayana sempat berburuk sangka. Adrian itu saking minus sikap nya, sampai-sampai kalau dia berlaku baik bisa dicatat sebagai keajaiban dunia nomor 8.

Seharusnya tadi ada sesi dokumentasi sebagai bukti fisik kebaikan Adrian. Kalau perlu dia akan menunjukkan pada anak cucu nya kelak, kalau sesuatu yang disangka buruk itu belum tentu buruk sepenuhnya,manatau ada sisi baik yang tersembunyi. Kayak hidden gem.

Skripsi atau Resepsi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang