42 - Video Call

33.4K 2.1K 19
                                    

"Kay" panggil Adrian dari seberang telfon.

Malam ini entah kesambet apa,tiba-tiba saja pria itu menghubungi Kayana melalui panggilan video. Jarang-jarang kayak gitu,biasanya mereka telfonan juga sekali seabad.

Kebetulan hari ini sudah genap dua hari mereka LDR-an, Adrian sedang ada agenda lain di semarang,dia ditunjuk sebagai pemateri untuk seminar ilmiah di salah satu universitas disana. Mungkin, karena biasanya tiap hari ketemu. Gak ketemu dua hari saja,rasanya jadi aneh.

Biasanya sore,Adrian sudah mampir kesini. Tiap sebentar manggil 'Kay,Kayana' padahal perempuan itu ada disebelahnya,tapi biasalah orang baru pertama kali pacaran, tindakan alay seperti itu gak bisa dihindari.

Dan sudah dua hari ini rasanya hari-hari Kayana jadi sedikit hampa,mau gangguin Kiran, abangnya itu sedang berada disurabaya karena setiap diakhir bulan perasahaan nya rutin mengadakan pelatihan.

Ibunya sibuk dengan toko kue,sedangkan adiknya gak usah ditanya,peduli sama Kayana juga enggak!

Kayana mengabaikan panggilan Adrian barusan karena sedang asyik menggambar,sedikit lagi selesai.Kalau dia menanggapi, nanti idenya jadi buyar. Yang awalnya mau bikin angsa,salah-salah nanti hasilnya malah jadi bebek.

Padahal mereka pacaran,tapi anehnya jarang banget telfonan,chattingan pun cuma sesekali. Cuma sekedar menanyakan kabar masing-masing, setelah nya room chat mereka adem-ayem. Lagipula,apa yang bisa Kayana harapkan dari Adrian?

Pria itu lebih suka diajak ketemuan, ketimbang telfonan sampai pagi, ataupun chattingan tanpa henti. Hal remeh-temeh semacam itu,mana ada dikamus Adrian.

"Kayana..." panggil Adrian lagi dengan nada merajuk,karena dikacangin.

Mereka gak biasa telfonan,apalagi sampai video call. Kayana bingung mau ngomong apa.

"Hmmm..iya?" Sahut Kayana, rasa-rasanya dia gak ingin menampilkan wajahnya dikamera. Semingggu dirumah sakit,mana sempat dia merawat diri, terakhir kali mandi juga dua hari yang lalu, selebihnya mbak perawat cuma mengelap tubuhnya dengan kain hangat. Alhasil badan Kayana tetap lengket plus wajahnya juga berminyak.

"Kangen" ucap Adrian pelan.

Hah? Ngomong apa dia barusan?

"Pelatihan nya masih berapa lama lagi mas?" Tanya Kayana sambil asyik corat-coret dikertas, sebenarnya dia punya sedikit bakat dibidang menggambar.Tapi sengaja gak dia asah,soalnya masih banyak orang yang lebih jago. Kalau untuk sekedar mengisi waktu luang,bolehlah.

"Dua hari lagi,tapi saya usahain baliknya besok. Hari terakhir kan cuma jalan-jalan terus malamnya acara makan-makan, saya ga wajib hadir" jelas Adrian.

"Hadir dong mas, sesekali ke semarang. Sayang banget loh kalau gak jalan-jalan" sahut Kayana,mengalihkan pandangan nya ke layar ponsel. Ternyata Adrian sedang memandangi Kayana sambil sambil bertopang dagu,duh jadi degdegan!

"Tapi saya kangen" ujar Adrian pelan,duh tumben ini orang kalem banget. Memangnya udara disemarang sama dijakarta beda ya?

"Dua hari lagi kan juga ketemu, sabar ya" kata Kayana menyemangati, sedikit terbalik ya? Seharusnya kan dia yang kangen dan minta-minta Adrian cepat pulang.

"Lagi gambar apa?" Tanya Adrian mengalihkan topik pembicaraan.

"Doodle"

"Hah?Apaan tuh? Gambar mie?" Tanya Adrian penasaran.

"Itu noodle mas!" Sungut Kayana kesal.

"Lihat dong!"

"Nanti ya,dikit lagi selesai" sahut Kayana sambil tetap fokus menggambar.

Skripsi atau Resepsi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang