Adrian merebahkan badan nya di kasur, setelah makan malam dengan keluarga. Mereka langsung menuju salah satu president suite di hotel tersebut yang memang sudah termasuk dalam packaging wedding mereka.
Setelah berdebat perkara siapa yang mandi duluan, akhirnya Adrian pilih mengalah. Istrinya sudah mengeluhkan rambutnya yang lengket akibat kebanyakan spray saat memakai suntiang tadi, serta make up yang sudah tidak nyaman lagi di wajahnya.
Padahal kan bisa mandi berdua, biar lebih gampang dan efisien. Namun sang istri menolak, katanya lebih nyaman mandi sendiri dan belum terbiasa mandi berdua. Biasanya Kayana yang ganas, kok sekarang kesannya malah kayak dia yang mesum. Eits, mesum ke istri sendiri gapapa kali, udah sah!
Capek juga ternyata berdiri seharian, belum lagi rata-rata tamu membawa +1 mereka, dari total 1000 orang tamu undangan, mungkin yang hadir diacara mereka tadi nyaris 2000 orang saking mereka berdua nggak dikasih duduk.
Tapi rasa lelahnya terbayarkan terutama saat melihat sang istri yang tidak henti-hentinya mengembangkan senyuman. Nominal setara tabungan seumur hidup yang dikeluarkan nya mendadak seperti nggak ada apa-apanya saat melihat senyuman Kayana sepanjang acara tadi.
"Senyam-senyum mulu mas." tegur Kayana saat keluar dari kamar mandi, setelah menghabiskan nyaris satu jam dikamar mandi. Akhirnya wanita tersebut selesai juga, Kayana yang hanya mengenakan dress tidur satin setengah paha tampak malu-malu kucing berdiri dihadapannya.
Dengan rambut yang masih basah terbalut handuk, wanita tersebut berjalan menuju meja rias untuk melakukan rangkaian night skincare routine nya. Sedangkan Adrian masih terpaku diposisi semula, terpesona dengan kecantikan sang istri tercinta.
"Mandi sana, mas!" titah Kayana.
Adrian yang tersadar, langsung melangkah menuju kamar mandi dan mandi dengan cepat.
Setengah jam kemudian, dia sudah duduk kembali di kasur. Kayana yang duduk disebelahnya sedang mengeringkan rambut dengan hair dryer. Wanita tersebut tampak kesulitan karena kabel hair dryer yang lumayan pendek sedangkan posisi colokan lebih dekat ke tempat Adrian duduk.
"Mau dibantu?" tawar Adrian.
Kayana menangguk malu, kemudian menyerahkan hair dryer nya tanpa berani menatap wajah Adrian. Seriusan deh! ini kenapa istrinya mendadak pemalu begini, kesannya jadi kayak beda orang.
Dia nggak salah nikahin anak orang kan?
Adrian mengeringkan rambut Kayana dengan telaten.
Dari belakang sini, dia menyadari bahwa ternyata dress yang dikenakan istrinya berpotongan cukup rendah. Cukup memberikan insight bagi Adrian untuk melihat hal yang tersembunyi dibaliknya, namun buru-buru pria tersebut mengalihkan pandangannya. Takut membuat sang istri tidak nyaman.
Adrian tanpa sadar menelan ludahnya, karena posisi mereka seintim ini. Walaupun dulu saat pacaran, mereka juga nggak lurus-lurus amat tapi tentunya tidak sampai se intim ini. Adrian sampai terpana saat melihat kulit yang halus serta lekukan-lekukan indah tersebut dalam jarak sedekat ini, belum lagi aroma essential oil yang menguar dari tubuh Kayana sukses membuatnya mabuk kepayang.
"Apasih mas, lihat-lihat mulu!" Kayana salah tingkah, rupanya wanita tersebut balik menatapnya dari cermin di hadapan mereka.
"Lah, emangnya nggak boleh lihatin istri sendiri?" balas Adrian tertawa. Adrian jadi cringe sendiri dengan perubahan suaranya, memang gitu ya pengantin baru kalau ngomong suaranya auto di lembut-lembutin.
"Akhirnya official ya, Kay." goda Adrian, sembari menatap sang istri lembut.
Kayana balas menatapnya dengan wajah merah padam. "Ih, malu mas..." Kayana menggumam lalu menyembunyikan wajahnya malu di dada Adrian.
![](https://img.wattpad.com/cover/275804880-288-k473872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Skripsi atau Resepsi [END]
Romance[COMPLETED] Siapa bilang jadi mahasiwa tingkat akhir itu menyenangkan?setiap saat ditanya progresnya sudah sampai mana?skripsi sudah sampai bab berapa? Jika banyak anak SMA yang ingin cepat-cepat kuliah,maka bagi Kayana Amira(21 th) jika ia bisa mem...