Happy reading people💙💙
~•~
Pagi ini Wendy dan seulgi teman satu kos, satu fakultas, dan satu organisasinya ini Menuju kantin untuk sarapan.
"Wen, kenapa sih engga Lo aja yang bikin sarapan. kita bisa hemat loh, daripada beli di kantin" kata seulgi membujuk wendy yang sedang memilih tempat duduk di kantin.
" Sorry ya Seul, hari ini gue lupa belum beli beras. Lagian Lo kalo makan di kamar gue suka ga tau diri." Kata Wendy sedikit menyindir.
Fyi aja mereka itu satu kost tapi beda kamar, ini Wendy yang mau soalnya dia bosen kemana-mana sama seulgi terus. Meskipun beda kamar, seulgi makan pun ke kamar Wendy karena ia tidak bisa masak lagipula Wendy ahlinya dalam memasak jadi semakin malaslah seulgi untuk memasak.
"Yee jangan gitu dong Wen kita kan best friend" kata seulgi sambil menunjukkan senyum beruangnya.
"Oke, karena kita best friend tolong dong pesenin gue pecel dong sayurnya banyakin. Thank you seulgi." Kata Wendy tanpa melihat seulgi sedikitpun, seulgipun mau tak mau membelikannya.
Mereka pun menyantap sarapannya, Wendy memakan pecel ditemani teh anget sedangkan seulgi memakan soto dan teh anget juga. Karena mereka tidak sadar menghabiskan waktu cukup banyak, sehingga lupa jika sekarang mereka harus masuk kelas. Tapi naas, nasib baik tidak berpihak pada Wendy. Saat ia akan memasukkan laporan yang ia cek ulang sebelum makan tak sengaja terkena mangkok kuah soto seulgi saat ia akan bangkit dari duduknya.
"Eh, Wen Wen wen yaah basah. Sorry Wen gue ga sengaja" kata seulgi yang merasa bersalah dan bingung harus bagaimana.
"Udah Seul, tenang aja tinggal di lap." Kata Wendy mencoba menenangkan seulgi sambil mengeluarkan tisu didalam tasnya.
"Ya kalo di lap malah makin nyebar dong Wen, print ulang aja yuk." Kata seulgi sambil menggandeng Wendy.
Saat sampai di tempat print printan ternyata tokonya masih tutup dan mereka bingung harus bagaimana ditambah sekarang kelasnya akan akan segera dimulai.
" Udahlah Seul, gapapa kita ke kelas aja daripada telat." Kata Wendy sambil menarik tangan seulgi.
Sesampainya di lorong kelas mereka bertemu dengan dosen.
"Maaf Bu.." kata Wendy memulai percakapan.
"Iya kenapa?"
"Jadi begini Bu, hari ini jadwal untuk mengumpulkan laporan. Tapi tadi pagi laporan saya terkena kuah soto dan saat saya mau mencetak ulang, tempatnya masih tutup Bu." Kata Wendy sambil menunjukkan laporannya.
Dosennya hanya bisa menghela napas " kamu tau kan kesepakatan di kelas saya, saya tidak menerima alasan apapun termasuk ini, dan hukumannya kamu tau kan.." Wendy hanya bisa menundukkan kepalanya, " kamu tidak bisa masuk kelas saya hari ini." Dosen tersebut langsung melangkahkan kaki meninggalkan mereka. " Kang seulgi, kenapa diam disitu. Tidak masuk kelas saya?" Dosen itu bertanya tanpa membalikkan badan. Seulgi pun berlari mendekati dosennya.
"Maaf Bu, laporan saya em, apa itu namanya.." seulgi kebingungan merangkai kata ditambah ia bingung harus membuat alasan apa. " Laporan saya... Sepertinya terjatuh saat perjalanan kesini Bu." Kata seulgi dengan suara yang jelas agar mengurangi kecurigaan. " Kalian memang klop. Kalau begitu saya kalian mencetak ulang lalu meletakkannya di meja saya beserta buktinya, mengerti?". seulgi pun mengangguk dengan cepat, dan kembali ke tempat Wendy yang masih berdiam diri ditempat semula.
"Wen!" Kata seulgi berniat mengagetkannya.
"Oh, Seul Lo ngapain disini buru masuk sana!" Kata Wendy sambil mendorong dorong tubuh seulgi.