jangan rubah takdir v

191 31 5
                                    

Titik kehancuran hidup jaehyun mulai menampakan diri. Kalau biasanya pola siklus kehidupannya hanya berputar pada pekerjaan dan wendy kini posisi wendy ia coba ganti dengan alkohol. Setidaknya sehari ia meminum paling sedikit 3 kaleng botol beer. Bahkan lemari es di apartemen maupun di kantornya didominasi oleh minuman itu.

Jujur saja semua orang khawatir dengan kondisinya yang seperti mayat hidup yang kini semakin gila kerja, terutama mama dan papa wendy.

Mereka merasa bersalah pada jaehyun, apalagi saat pertama kali jaehyun mampir ke rumah orang tua wendy sejak berakhirnya hubungan itu dan menanyakan dimana wendy berada

"Oh iya mah wendy kemana?? " Tanya jaehyun yang tidak melihat keberadaan wendy sama sekali.

"Oh.. Itu.. Apa namanya.. Dia ikut sama taeyeon, kangen sama neneknya katanya. " Ucap mama wendy yang sedikit ragu apakah tak masalah ia membeberkan info ini.

Sedangkan jaehyun hanya menghela napas, harapannya pupus. Meskipun hubungannya berakhir setidaknya ia masih bisa melihat wendy, tapi sepertinya wendy benar benar ingin dirinya lepas dari wendy.

Sejak saat itu setiap jaehyun mampir ke rumah orang tua wendy ia selalu meminta ijin untuk ke kamar wendy, yang dilakukannya berdiam diri didepan pintu kamar yang terbuka, mengamati setiap sisi ruangan yang mengingatkan pada kenangan mereka kemudian kembali turun.

Papa wendy yang melihat jaehyun merasa sangat bersalah "jaehyun maafin papa udah egois, maafin papa... Tapi kamu harus bisa move on jae... Jangan kaya gini"

"Papa ga usah merasa bersalah, ini salah jaehyun sendiri.. Jaehyun dari awal ga pernah memutuskan untuk move on karena jaehyun yakin wendy bakal balik lagi sama jaehyun"

"Kalo gitu kamu harus stop minum jae, jangan kamu kira papa ga tau kamu suka mabuk ya.. Kalo kamu percaya wendy bakal balik ke kamu  jangan kaya gini.. Kamu cuma nyiksa diri kamu sendiri.. " Jaehyun yang mendengar hanya membalas dengan senyuman.




























Sudah 6 bulan semenjak papa wendy memberikan wejangan pada jaehyun, sejak itu pula jaehyun tidak pernah mampir lagi ke rumah itu. Sedangkan wendy sudah pulang dari Singapura dimana neneknya tinggal sejak 1 bulan yang lalu.

Tidak banyak yang berubah dari wendy, hanya saja rasa rindunya pada jaehyun terus tumbuh tapi ia selalu mencoba untuk menampik rasa yang ia rasakan kini.

Ting tong

Bel rumah berbunyi menandakan ada tamu yang datang,

"Biar papa aja yang buka.. " Ucap papa wendy agar mereka tetap melanjutkan makan siang mereka.

"Coba lihat ada siapa nih?? Jaehyun dateng bawa undangan loh... " Ucap papa wendy sambil merangkul jaehyun dengan nada riang, sepertinya papa wendy begitu merindukan jaehyun.

Sedangkan wendy yang mendengar ucapan papanya membuat ia tidak bisa berkutik, rasa nyeri di hatinya yang ia rasakan.

Wendy seharusnya senang karena keinginannya agar jaehyun bahagia kesampaian, tapi kenapa ia merasa sedikit menyesal.

"Eh jaehyun, sini duduk makan siang bareng" Ucap mama wendy sambil menarik kursi disebelahnya.

Jaehyun pun mengambil posisi untuk duduk, pandangannya tidak beralih dari wendy. Perempuan kesayangannya yang berpenampilan berbeda, rambut panjangnya kini hanya sepanjang bahu.

"Jaehyun udah jarang kesini yaa.. " Ucap si mama yang sambil mengambilkan makanan untuk jaehyun.

"Eh, iya ma.. Banyak yang harus jaehyun urus. Em wendy kapan balik dari Singapura? " Tanya jaehyun.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang