with you II

281 51 10
                                    

WENDY
JOHNNY
MARK









💙HAPPY READING💙











"Bisa kita bicara sebentar." ucap seseorang saat baru saja Wendy keluar dari toilet.

"Silahkan.." ucap Wendy dingin.

"Didepan toilet umum?" tanya lawan bicaranya.

Wendy hanya memutar bola matanya malas, "yaudah di cafe itu" ucap Wendy sambil menunjuk cafe didepan mereka yang jaraknya tidak terlalu jauh.

"Langsung saja." ucap Wendy begitu mereka duduk di kursi.

"Kamu menangis?" pertanyaan pria itu membuat Wendy jengah.

" tidak.Kenapa kamu mengiyakan perjodohan ini?" tanya Wendy to the point dan mengalihkan pembicaraan

"Kamu memang menangis. Well, Tidak ada alasan untuk saya menolaknya, lagipula bukankah kamu yang menginginkan sebuah perjodohan?" tanyanya.

"Saya menangis juga bukan urusan anda dan Memang saya yang mengajukan untuk dijodohkan, tapi ini bukan sebuah perjodohan yang tidak bisa ditolak, kan? Dan kenapa kalian tidak menunggu saya?" ucap Wendy sedikit kesal.

"Lalu jika kamu ada disana apa kamu akan menolaknya?" tanya pria itu

"Begini saja, saya mengajukan persyaratan bahwa setelah enam bulan pernikahan kita akan bercerai dan saya tidak akan melayani kebutuhan biologis anda." ucap Wendy sambil menyilangkan tangannya.

Pria itu hanya tersenyum sinis, "ternyata apa yang di ceritakan orang tua kamu dengan aslinya sungguh berbeda. Kamu pikir pernikahan ini hanya sebuah permainan?" tanyanya tegas.

"Of course, saya tidak pernah bersungguh sungguh dalam melakukan hal di ranah ini, kenapa? Anda mencari sosok yang tidak ada pada saya? Kalau begitu batalkan saja..." ucap Wendy enteng.

"Tidak. Saya tidak akan membatalkan justru mempercepat." ucapnya sambil tersenyum sinis.

Johnny, pria itu kemudian mengeluarkan ponselnya.

Halo Tante

Johnny, Wendy sama kamu?

Iya Tante, kita lagi ngomongin pernikahan dan kita sepakat untuk dipercepat.

Sambungan telepon yang sengaja di load speaker membuat Wendy melotot, rasa ingin menampar wajahnya pria didepannya semakin meningkat.

Oh ya? Ya udah nanti biar Tante sama mama kamu urus segala persiapannya, kamu sama Wendy tinggal berdiri di altar aja.

Johnny pun langsung memutus sambungan itu, dan menatap Wendy yang rahangnya sudah mengeras.

"Brengsek!" satu kata yang lolos dari mulut Wendy.

Kemudian Wendy beranjak pergi begitu saja. Baru saja ia dibuat kesal oleh orang tuanya, kini pria gila itu membuatnya makin mendidih. Wendy memilih menuju pusat perbelanjaan baju baju, dan kebutuhan sehari hari. Di sela kegiatannya, Wendy menghubungi orang lain.

"Gue nginep di apartemen Lo, jangan bilang siapa siapa!" ucap Wendy begitu telfonnya terhubung dan langsung mematikannya.

------------------

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang