sorry

218 35 10
                                    

Malam yang indah kali ini Wendy mengajak pacarnya yang super super sibuk untuk makan malam bersama. Tidak ada ada yang spesial hanya ada mereka, makanan, pemandangan kota dan taburan bintang diatasnya.

"Jae kita putus yaa" kata Wendy ditengah keheningan di imbuhi senyuman tipis. Ia sekuat tenaga menahan walau hatinya tidak setuju dengan apa yang mulutnya ucapkan tapi Wendy tetap pada pendiriannya.

Jaehyun pun menghentikan makannya. "Maksud kamu apa Wen?" Tanyanya karena ia mengharapkan apa yang didengarnya salah. Jaehyun tidak tuli dan telinganya sehat wal Afiat.

"Kita putus jaehyun." Kata Wendy lebih mantap dan tegas dari sebelumnya.

"Aku ga mau, wendy. Kamu ga bisa dong kaya gini. Aku ada salah apa? Kamu bilang, jangan kaya gini Wendy..." Pinta jaehyun tanpa membentak ataupun meninggikan nada suaranya sambil menggenggam tangan wendy.

"Aku berhak untuk mutusin kamu jaehyun." Kata Wendy tegas.

Jaehyun meluapkan amarahnya dengan menghela napas kasar dan mengusap wajahnya kasar. Ia tidak bisa, ia tidak mau, ia tidak rela melepas wanita yang selama ini bersamanya. Menghabiskan banyak waktu bersama saat mereka di masa perkuliahan hingga kini mereka memliki pekerjaan.

"Apa alasan aku bisa Nerima permintaan kamu." Tanya jaehyun dengan dinginnya tanda bahwa ia benar-benar dikuasai oleh emosi.

"Aku selingkuh dari kamu." Kata Wendy asal ceplos karena jujur ia tidak memikirkan alasan khusus sebelumnya. Sebab sudah lama Wendy ingin memutuskan jaehyun tapi menunggu waktu yang tepat dan hari ini lah waktunya, sebelum ia makin mengulur waktunya.

"What selingkuh? Wen, are u kidding?!? Wendy yang aku kenal ga bakal ngelakuin itu." Balas jaehyun dengan emosi yang meluap-luap setelah kata yang lolos dari mulut kecil Wendy mencabik hatinya dan logikanya mengelak apa yang ia dengar barusan.

"Aku serius jae." Jawab Wendy datar. berdoa agar pacarnya tidak menanyakan siapa orangnya, tapi sepertinya itu tidak mungkin karena jaehyun mengeluarkan suaranya.

"Siapa dia? Siapa orangnya?" Tanya jaehyun sambil memiringkan kepalanya, ia menanyakan itu agar alasan yang menurut jaehyun tidak mungkin itu terbongkar kebohongannya.

"Johnny!" Kata Wendy segera setelah jaehyun mengajukan pertanyaannya.

Seketika rahang jaehyun mengeras, ia memukul meja makan dengan sangat kuat dan keras hingga orang disekitar mereka terkejut apalagi Wendy.

Jaehyun pun langsung menginggalkan acara makan malamnya dengan Wendy, ia sudah tidak nafsu. Jaehyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju club, ia butuh pengalihan.

Selama perjalanan tak hentinya jaehyun memukul setirnya. Pikirannya terus memikirkan bagaimana bisa sahabat-sahabatnya tega dengannya. Jaehyun tau ia datang disaat Wendy dan Johnny sudah bersahabat lama, lantas apakah selama ini ia yang menjadi orang ketiganya.

Sesampainya di sana ia memesan  minumannya. Biasanya ia selalu meminta ijin pada Wendy jika akan ke club dan minum minum, karena Wendy sangat melarang jika jaehyun kebanyakan minum beralkohol tapi kini tidak lagi.

Merasa ia akan mulai mabuk jaehyun memutuskan pergi dari sana. Awalnya ia ingin pulang dengan keadaan mabuk agar ia kecelakaan atau lebih baik ia mati saja daripada hidup tanpa Wendy. Tapi, tiba tiba ia terpikirkan untuk mendatangi Johnny. Setidaknya Johnny harus mendapatkan pukulannya sebelum ia mati karena kecelakaan.

Setibanya jaehyun di apartemen Johnny ia memilih langsung memukul pintunya keras daripada pilihan menekan bel dengan satu jarinya.

"John!" "Johnny! Keluar Lo brengsek!!" Teriak jaehyun disela kegiatannya memukul pintu didepannya.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang