Wendy
Johnny
Happy reading"Maka dari itu sulit bagi saya untuk membatalkan perjodohan ini. Lagipula siapa tau kita bisa saling mengobati, jadi setidaknya can we try it?" tanya Johnny mengakhiri cerita panjangnya.
Wendy tidak berkata apapun dan memilih pergi meninggalkan tempat yang ia inap semalam. Wendy berjalan lurus dengan tatapan kosong sehingga tak sedikit ia menabrak orang yang berlalu lalang.
Hingga Wendy tak sadar jika dia kini sudah ada didepan pintu kamarnya sendiri, bukan di apartemen Mark. Dengan mencoba memastikan bahwa ia benar benar dirumahnya, ia melihat sekelilingnya dan menemukan orang tuanya tengah berkebun di halaman belakang.
Akhirnya Wendy memilih masuk ke kamarnya dan menguncinya rapat rapat. Mendekati tempat favoritnya yang selama seminggu ini ia tinggalkan.
Kasurnya terasa begitu damai, tapi tidak dengan pikirannya. Sejak tadi, ucapan Johnny terus saja berputar dipikirannya.
'haruskah?'~batin Wendy yang sedang bergelut dengan pikirannya.
_________________________________
Di lain tempat kini Mark memandangi telur mata sapi yang berhasil ia buat dengan usahanya sendiri, setelah sebelumnya selalu berakhir menjadi scramble egg dan tanpa bantuan Wendy.
Mark melihat kearah jam yang sudah menunjukkan jam sepuluh. ' apa Wendy sarapan bareng sama Johnny?'~ batinnya. Melihat kearah jam lagi yang akan bergerak ke angka 11 'apa gue makan aja ya telurnya... Tapi kan tujuan gue mau pamer..' ucap Mark bermonolog sambil menyuil potongan potongan kecil di telur, hingga ia melihat sudah pukul 1 siang.
Merasa Wendy terlalu lama di tempat Johnny yang notabenenya masih menjadi musuh, Mark langsung tanpa pikir panjang menuju unit tempat Johnny bertempat tinggal.
Ting tong
Sesampainya Mark disana ia langsung menekan belnya. Tak perlu menunggu lama, Johnny muncul di hadapannya dengan kaos oblong putih dan celana training abu abu.
"Wendy mana?" ucap Mark yang terdengar Dejavu tapi tanpa nada yang penuh amarah.
"Dia udah balik tadi pagi" ucap Johnny santai.
"Balik kemana?"
"Ketempat Lo lah, emang ga ada?" Tanya Johnny yang mulai keheranan.
Mark tanpa menjawab langsung pergi berniat untuk mencari Wendy, "gue ikut" ucap Johnny yang menahan pundak Mark.
Setelah Mark kembali ke unit apartemennya mengambil ponsel Wendy, ia akhirnya pergi menggunakan mobil Johnny dengan Johnny sebagai supirnya.
"Habis Lo apain Wendy" ucap Mark curiga.
"Maksud Lo?"
"Ya Lo pasti habis ngapain ngapain Wendy kan, buktinya kaya gini..." Kata mark ketus.
"Gue cuma menawarkan kesepakatan sama dia.." ucap Johnny berbohong.
"Well kesepakatan tapi dengan cara yang salah, kan?" tuduhan Mark membuat Johnny menghela nafasnya.
"Gue udah bilang trauma Wendy kaya gimana dan gue berharap Lo ga menganggap itu semua cuma lelucon." kalimat itu menjadi kalimat yang mengakhiri percakapan ini hingga mereka sampai di kediaman Wendy.