Jaehyun terdiam sesaat, ia terkejut dengan kondisi Wendy yang matanya sembab lalu rambut Wendy yang terlihat acak acakan dan juga kantung mata Wendy yang menggelap. 'apa kak Wendy nangis tiap hari..'~batinnya. Jaehyun belum pernah melihat Wendy se kacau ini.
"Jaehyun..." Panggil Wendy lirih dengan suara yang sedikit serak. Panggilan Wendy membuat jaehyun ingat tujuannya kesini untuk memastikan sesuatu.
"Kenapa lo suka sama gue?" Tanya jaehyun to the points. Sebenarnya jaehyun datang kesini karena ia khawatir dengan Wendy dan rasa kekhawatirannya membuat ia ingin memastikan sesuatu.
Wendy menatap jaehyun dengan mata sayu sambil tersenyum tipis. "Karena lo orang baik, dan orang baik itu sering memastikan gue untuk makan tepat waktu, dan dia selalu jadi pendengar yang baik. Kadang dia suka membuat resep kopi baru dan gue jadi bahan percobaannya." Kata Wendy lirih, seminggu ini ia merindukan jaehyun dan melihatnya berdiri dihadapannya membuatnya senang bukan main, tapi ia tersadar bolehkan ia senang saat ia selama ini melukai perasaannya.
"Ga ada alasan lain? Karena gue mirip sosok Jeffrey?" Selidik jaehyun.
Wendy cukup terkejut karena ternyata jaehyun sudah tau tentang Jeffrey membuat Wendy mengelas napasnya, mau tak mau ia harus jujur tentang ini. "Awalnya memang begitu, tapi seiring berjalannya waktu gue sadar yang gue lakuin ini salah, dan mencoba menganggap Lo sebagai jaehyun seutuhnya." Kata Wendy sambil tertunduk.
Jaehyun pun berdecih "cih, dasar gatau diri" kata jaehyun dingin.
"Gue tau, seperti inilah gue" kata Wendy sambil menunduk.
"Tapi kenapa gue masih suka sama Lo.." kata jaehyun barusan membuat Wendy menatap mata jaehyun. Jaehyun langsung memeluk wendy, harga dirinya dikalahkan oleh perasaannya pada Wendy.
Saat melepaskan pelukannya, jaehyun melihat cutter yang berada dimeja belajar. Tapi yang membuat penampilan itu tak biasa adalah karena ada darah yang menempel.
Jaehyun langsung menarik kedua tangan Wendy dan melihat bercak darah yang merembes ke kaos Wendy. Jaehyun menatap tajam Wendy meminta penjelasan.
Wendy yang sudah tertangkap tangan tidak bisa mengelak dan mulai menjelaskannya. "Like i was said before, gue menganggap Lo sebagai Jeffrey. Tapi lama kelamaan sosok bayang Jeffrey hilang dan sosok jaehyun yang muncul. Gue mulai nyaman dan bahagia sama jaehyun bukan Jeffrey. Sampe seseorang bilang kalo gue deketin Lo cuma karena Lo sama kaya Jeffery dan ngebuat gue merasa bersalah. Gue yang ga tau diri ini bisa bisanya bahagia ketawa haha hihi sama Lo, sedangkan gue nyakitin perasaan Lo. Sebagai ganti rasa bersalah gue mulai kaya gini...."
Jaehyun menangkup wajah Wendy dan mengusap pipinya.
" Jangan pernah kaya gini, gue ga suka liat Lo kaya gini kak. Kita obatin yaa...."Jaehyun yang sedang fokus mengobati luka Wendy terhenti ketika perempuan itu mengeluarkan suara. "Jae, i wanna show you something today..."
"Today? Bener bener harus hari ini? Kondisi Lo masih kaya gini loh kak" Tanya jaehyun yang dibalas anggukan cepat. "Im fine, lebih cepat lebih baik." Ucap Wendy di imbuhi senyuman.
Setelah Wendy berganti pakaian dan menata rambutnya akhirnya mereka pergi dari rumah Wendy dengan mobil jaehyun. Jaehyun yang tidak tau akan dibawa kemana hanya bisa kebingungan sambil mendengar arahan wendy.
Sesaat memasuki halaman tempat tujuan mereka, jaehyun makin dibuat kebingungan. Untuk apa Wendy mengajaknya kesini.
Turun dari mobil Wendy langsung menggandeng tangan jaehyun dan membawanya masuk kedalam. Jaehyun hanya memandangi Wendy yang tampak kecil didepannya, hingga mereka berhenti disalah satu bagian lemari kaca penyimpanan abu.