Bahasa non-baku!“Lu kenape?” [Name] mendudukan dirinya di samping Suna yang diam sambil menatap kosong ke depan.
“Mau nggak?” tawar [Name], gadis itu menyodorkan cemilan di tangannya kedepan wajah Suna.
Suna menggeleng, gerakan laki-laki itu lesu, bak tak minat hidup.
“Kamu kenapa?” [Name] menyingkirkan jajannya dari hadapan Suna lalu menepuk bahu pemuda itu pelan.
“Kamu sakit?”
Suna menggeleng, “Nggak.”
[Name] membasahi bibirnya, “K-kalo ada masalah cerita sama aku, m-mungkin aja aku bisa tolong,” dalam batin gadis itu ingin menjerit, ini pertama kalinya ia bersikap sangat lembut pada Suna.
Suna menoleh menatap [Name], “Kamu lupa..” lirihnya yang masih dapat didengar [Name].
“Lupa apa?”
Suna tak menjawab, pemuda itu malah menunduk menatap lantai.
[Name] melirik jam dinding, “Yuk bobo, udah malem,” ucap gadis itu.
“Kamu duluan aja..”
Sudut bibir [Name] berkedut kesal, “Kamu kenapa sih, Sun? Kok tiba-tiba galau begini?”
“Ini udah malem loh, yuk bobo!”
“...”
‘Dia kenapa sih?’ batin [Name].
“Kamu beneran lupa, [Name]?” gumam Suna.
“Hm? Apa?” [Name] tak dengar, biasalah bolot.
Suna menghendikan bahunya lalu berdiri, [Name] mendongak menatap gerak-gerik pemuda itu.
“Ayo tidur.”
‘Loh?’
---
[Name] tak bisa tidur! Kenapa?! Karna Suna dari tadi usek!
Gadis itu menatap kesal punggung kekasihnya yang tak mau diam, “Kamu nggak bisa tidur?” [Name] menepuk punggung Suna hingga pemuda itu berbalik untuk menghadapnya.
“...” bukannya menjawab, Suna malah menatap lekat netra [Name].
[Name] merasa awkward, “M-mau minum obat tidur?”
“Nggak usah,” ucap Suna sebelum kembali memunggungi kekasihnya.
‘Dia kenapa sih?!!’ batin [Name].
Gadis itu mendudukan dirinya di atas kasur lalu menyambar ponselnya yang ia geletakan di atas nakas, tangannya mengotak-atik ponselnya mencari-cari sesuatu.
Kenapa doi tiba-tiba galau?
Kenapa doi nggak kayak biasanya?
Doi tiba-tiba kalem, apa sebabnya?
[Name] mengusak rambutnya frustasi, gadis itu melirik sebentar punggung kekasihnya sebelum memanggil pelan, “Sun..”
“Hm?”
“Suna..”
“Hm?”
“Sayang, ih!”
Suna langsung menghadap ke arah [Name], meski dalam kegelapan [Name] dapat melihat dengan jelas ada sedikit binar di mata pemuda itu, seolah-olah mengharapkan sesuatu.
“Kamu kenapa?”
Binar itu hilang, mata Suna kembali sayu, “Gak pa-pa..”
“Kamu kenapa sih?! Jangan kayak cewek deh! Ngomong kalo ada apa-apa! Jangan kode-kodean! Aku nggak paham kamu mau apa! Bilang! Jangan diem!” [Name] mengeluarkan segala kekesalannya, “Kamu kenapa?!”
Suna mendudukan dirinya, pemuda itu menunduk, jemarinya memilin selimut.
“Kamu lupa hari ini hari apa?”
[Name] mengerutkan keningnya, “Ultah kamu masih dua bulan lagi.”
Suna menggeleng.
[Name] berpikir, tangannya mengelus dagu, lalu tiba-tiba ia ingat sesuatu.
“Oh..” gadis itu mengangguk-angguk, Suna mendongak menatap kekasihnya.
[Name] terkekeh lalu merentangkan tangannya seolah menyambut pelukan dari Suna, “Selamat hari jadi yang ke tiga!”
Suna menggigit bibir bawahnya, matanya berkaca-kaca, “Kamu ih!” pemuda itu menghamburkan pelukannya pada [Name], ia hirup kuat aroma kekasihnya.
“Ya maaf, aku kan lupa,” ucap [Name] sambil mengelus punggung pemuda yang memeluknya saat ini.
Suna menyembunyikan wajahnya di ceruk keher [Name], “Dasar pikun.”
Bugh-
“Awh! Sakit!” ringis Suna saat mendapat bogeman mentah di perutnya, tonjokan [Name] tak pernah santai.
“I love you..”
“I love you more..”
[Name] menatap wajah Suna lekat-lekat begitu pula sebaliknya, secara perlahan jarak bibir keduanya mengecil, hingga..
---
*Saya pengen roll depan sekarang, tapi kepala saya lagi pusing*
OMAIGAT HALU GUE LANCAR BANGET KALO AMA SUNA!
![](https://img.wattpad.com/cover/276190071-288-k379089.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]
FanfictionSuna Rintarou X You "I love you for infinity." #Fanfiction