Bahasa non-baku!“Sayang.”
“Hoh?” tanggap [Name] tanpa memalingkan wajahnya dari layar ponsel.
“Liat HP aku nggak?” tanya Suna sambil berjalan kesana kemari mencari-cari ponselnya.
“Nggak.”
“Perasaan tadi aku tarus di atas kasur, kok nggak ada?” gumam Suna.
“Cari yang bener, pake mata! Jangan pake dengkul!” ucap [Name].
“Di mana sih?!!” kesal Suna sambil menyibak selimut yang telah ditata rapi.
“Jangan dibikin berantakan kamarnya!” ucap [Name].
“Entar aku rapiin lagi,” ucap Suna, kemudian pemuda itu keluar dari kamar.
Suna menyedekapkan kedua tangannya di depan dada, dahinya berkerut, ia mencoba mengingat di mana terakhir kali ia menaruh ponselnya, dan yang paling ia ingat adalah di atas kasur.
“Kamu bawa ke kamar mandi kalik,” ucap [Name].
“Nggak.”
“Nggak-nggak!! Coba sana cek ke kamar mandi!” kesal [Name].
Suna mencebikan bibirnya, “Iya-iya..” kemudian pemuda itu berjalan masuk kedalam kamar mandi apartemen.
“LAH IYA! KOK DI SINI?!” teriak Suna dari dalam kamar mandi.
[Name] geleng-geleng kepala, “Dasar pikun!”
---
“Kenapa kambing kakinya tiga?” gumam [Name] lalu gadis itu berpikir, “Kambing kakinya tiga..”
Suna yang sedang memeluk gadis itu dari belakang mengerutkan keningnya, “Kambing mana ada kakinya tiga!” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang [Name].
[Name] menoleh kebelakang lalu mendongak untuk menatap wajah Suna, “Lah iya!”
“Lemot banget,” cibir Suna, [Name] mendengus, “Sun, gue bosen.”
“Beli es krim?” [Name] menggeleng, “Di kulkas masih banyak..”
“Laper nggak? Mau keluar cari makan?” [Name] menggeleng, “Nggak ah.”
“Terus mau apa?”
“Beli truk yuk!”
Suna menggigit bahu [Name] yang terlapisi kaos, gadis itu tertawa geli, “Ih! Bau jigong!”
“Duitku nggak banyak ya, nona!”
“Aku boseeen~ banget! Cari pacar yuk!” ajak [Name].
“Heh!” Suna menepuk pelan bibir [Name].
“Emang kenapa sih nggak boleh?!”
“Kamu kan udah punya aku!”
“Kalo bisa nambah kenapa harus satu doang,” ucap [Name].
“Sayang..” peringat Suna.
“Iya-iya!” [Name] menghantuk-hantukan kepalanya ke dada bidang Suna.
“Jangan kayak gini, kepala kamu sakit ntar!” Suna menahan gerakan [Name] dengan memegang kedua bahu gadis itu.
“Ke apartnya Samu yuk,” ajak [Name], “Katanya dia bikin onigiri loh,” [Name] menunjukan layar ponselnya yang berupa room chat nya dengan Osamu, kembaran Atsumu.
Suna memicingkan matanya tajam, “Kapan kamu chat-an sama tuh anak?”
“Tadi waktu kamu cari HP kamu,” ucap [Name] sambil meng-scroll room chatnya dengan Osamu.
“Yuk!”
“Nggak! Ayo bobo siang aja!” Suna mengangkat [Name], pemuda itu menggendongnya kedalam kamar.
“NGGAK MAU! AKU MAU MAKAN ONIGIRINYA OSAMU!” [Name] memberontak di gendongan Suna, gadis itu anti bobo siang!
“Nggak ada onigri! Ayo bobo siang!”
Suna membelit [Name] di atas kasur dengan selimut lalu pemuda itu memeluknya erat dari samping, “Suna ih! Gerah!” [Name] mencoba keluar dari penjara ini, namun tak bisa!
“Udah diem aja.”
“Seengaknya AC-nya idupin! Panas tau!”
“Iya-iya!”
---
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]
Fiksi PenggemarSuna Rintarou X You "I love you for infinity." #Fanfiction