Bahasa non-baku!Bel tanda pulang di SMA INARIZAKI telah berdentang, para murid sontak bersorak bahagia, tak terkecuali [Name].
Gadis itu menatap Nobara yang juga menatap kearahnya, mereka saling melemparkan tatapan menahan senyum.
“Sayang, ayo pul-”
“Ah, Suna.”
Nobara menahan tanga Suna yang hendak memegang bahu [Name], “Gue ama cewek lo mau pergi ke suatu tempat, ampe malem mungkin.”
Suna mengeryitkan keningnya, “Kemana? Ampe malem?”
“Ya, nggak malem amat. Paling sampe jam tujuh,” ucap Nobara dengan nada menjengkelkan bagi Suna.
Suna menggeleng, “Nggak, nggak boleh!”
[Name] yang sedang memakai tasnya mengerucutkan bibirnya, “Bolehin dong, aku mau ke perpustakaan kota tau.”
Suna menatap mata [Name], “Nggak ada, nggak boleh, ayo pula-”
“Ngurusin banget sih.”
Deg-
Jantung Suna seakan di tarik dengan paksa, untuk pertama kalinya, kekasihnya, gadisnya, berkata seperti itu.
“Lo kan cuma pacar gue.”
Deg-
“Gue capek lama-lama,” [Name] memasang raut malas, “Udah yuk, Nobara!” [Name] menggandeng lengan Nobara lalu berjalan keluar kelas, ia melewati begitu saja Suna yang terpaku di tempat.
Suna tersadar dari lamunannya, lalu pemuda itu berjalan mengikuti [Name] hendak menahan gadis itu.
“Aku bilang nggak boleh!” Suna mencekal tangan [Name], alhasil gadis itu menghentikan langkahnya, Nobara yang ia gandeng pula.
“Apa sih?!” sentak [Name], Nobara membulatkan matanya.
“Udah deh, kamu pulang duluan aja!”
Suna menggeleng, “Aku ikut deh, kalo gitu.”
“Nggak! Aku mau ama Nobara doang, kamu jangan ganggu!”
Suna berkacak pinggang, “Kenapa sih nggak boleh?!”
“Ya, nggak boleh!”
“Udah sana kamu pulang duluan!” ucap [Name], Suna menghelakan nafasnya.
“Oke, tapi pulang jangan malem!” [Name] mendelikan matanya, “Ya nggak bisa!”
“Yaudah, nggak usah pergi!”
“Bodo amat! Kuy, Nobara!”
“[Full Name]!”
[Name] menarik lengan Nobara lalu berlari, Suna yang masih berdiri di tempatnya menghelakan nafasnya panjang, ia usap wajahnya kasar.
“Kok nakal sih..?”
---
Kini Suna duduk sendirian di kursi bus, tak seperti biasanya ia akan duduk bersama kekasihnya, perjalanan pulang membutuhkan waktu lima belas menit.
Suna tak sengaja menoleh kearah kursi di sebrang, ‘Loh? Atsumu?’ batinnya.
“Atsumu!”
Pemuda berambut pirang yang duduk di kursi sebrang Suna sambil bersandar ke jendela itu langsung menoleh saat namanya dipanggil.
“Tumben pulang naik bus-”
“Bukan urusan lo!”
Deg-
Lagi-lagi jantung Suna ingin meloncat dari tempatnya.
“Ekhem, lo tadi pagi nelpon gue ada apa?” tanya Suna.
Atsumu melempar tatapan kesal, “Alah sok peduli.”
Suna mengerutkan keningnya, “Maksud lo?”
“Lo sengaja kan nggak angkat telpon dari gue, cih!”
Suna membulatkan mulutnya hendak menjawab tapi suara supir bus menghentikannya.
“Pemberhentian halte 1-45.”
Atsumu berdiri dari duduknya lalu berjalan kedepan dan membayar lalu turun dari bus, Suna menatap punggung pemuda itu sambil diam, dalam batin ia bertanya-tanya kenapa pemuda itu tak seperti biasanya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]
FanfictionSuna Rintarou X You "I love you for infinity." #Fanfiction