39.

1.1K 184 0
                                    


Bahasa non-baku!

“♪Can you stay up all night?♪”

“♪Fuck me 'til the day light~♪”

“♪34, 35~♪”

“♪MEANS I WANNA 69 WTH YOU!♪”

“NO SHIT!”

Suna yang masih tidur langsung terbangun, suara cempreng kekasihnya yang sedang mandi menggangu.

‘Loh.. udah pagi..?’ batin Suna sambil melirik kearah jendela.

“♪BANGUN! BANGUN! BANGUN! BANGUN! HAYUK! BANGUN! BANGUN! BANGUN! BANGUN!♪”

“IYA NIH UDAH BANGUN!” teriak Suna saat merasa tersindir dengan nyanyian [Name].

Suna mendudukan dirinya di pinggiran kasur, mengumpulkan nyawa, laki-laki bersurai gelap itu merem-melek lalu mengusap wajahnya kasar.

“Sun, tadi pas kamu masih tidur HP kamu nyala, ada telepon! Nggak aku angkat soalnya kebelet mau berak!” teriak [Name] dari dalam kamar mandi.

“...” Suna loading lalu menanggapi, “Iya!”

Suna mengambil ponselnya yang masih di-charge lalu mengetuk dua kali layarnya yang mati, layar langsung hidup.

Dahinya berkerut lalu mulutnya bergumam, “Tumben si jamet nelpon pagi-pagi..?”

Suna menggerakan dua ibu jarinya untuk mengirimkan pesan pada Atsumu.

Saya : Ngapa nelpon pagi-pagi, cok?

Nomor Atsumu yang Suna save semenjak insiden kesalah pahaman beberapa hari yang lalu online lima belas menit yang lalu.

Suna mencabut charger lalu menaruh ponselnya keatas kasur, bersamaan dengan [Name] keluar dari kamar mandi dibalut dengan handuk kimono.

“Siapa tadi yang telepon, Sun?”

“Si jamet,” jawab Suna, [Name] yang sedang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer menaikan kedua alisnya, “Atsumu?”

“Hm,” Suna berjalan mendekati [Name].

Saat Suna hendak memeluk [Name] dari belakang tiba-tiba gadis itu menghindar dan menyemprotkan angin panas dari hair dryer di tangannya ke wajah Suna, sontak saja pemuda itu mengumpat sambil menghindar.

“Fuck! Panas, sayang!”

[Name] mengerucutkan bibirnya, “Anda belom mandi! Jangan peluk-peluk saya yang sudah suci ini!”

[Name] kembali menatap kearah cermin sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

Suna berkacak pinggang, lalu dengan gerakan secepat kilat pemuda itu mengecup kedua pipi [Name] dan berlari masuk kedalam kamar mandi.

“RINTAROU!”

“IYA, SAYANG?”

---

[Name] dan Suna memasuki kelas bersamaan, Suna mengeryitkan keningnya saat kelas sangat sepi, tak seperti biasanya yang selalu ramai.

“[Name]!”

Suna menaikan sebelah alisnya, seorang gadis berambut sebahu menghampiri kekasihnya, itu Nobara, tumben gadis itu berangkat pagi.

[Name] tak kalah heran, “Tumben berangkat pagi?” Nobara menarik gadis itu menjauh dari Suna, lalu dibawanya ketempat duduk mereka berdua.

Suna yang terdiam di tempat acuh, ia berjalan ke tempat duduknya lalu mendudukan dirinya.

Nobara membisikan sesuatu kepada [Name] sambil menatap kearah tempat duduk Suna seolah memastikan pemuda itu tak menghadap kearahnya.

Setelah dibisiki Nobara [Name] mengangguk lalu gadis itu menunjukan jempolnya, “Oke, gue juga nggak lupa kok.”

“Nah, sip! Ntar pulang sama gue ya! Kita kesana bareng,” ucap Nobara pelan, “Bilang aja ke Suna kalo mau perpustakaan kota.”

[Name] mengangguk lalu bertanya, “Tuh orang bener bisa diajak ketemuan kan?” Nobara mengangguk, “Semalem gue udah chat, dan bisa.”

“Oh, oke-oke,” [Name] menahan senyumnya, gadis itu melirik sekilas kearah di mana kekasihnya duduk lalu tersenyum miring.

‘Mari kita mulai..’ batinnya misterius.

---

Beberapa chapter lagi book ini selesai :")

I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang