Bahasa non-baku!Suna menahan kesal, pemuda itu harus ekstra sabar pada [Name].
Baru saja mereka berdua pulang dari sekolah dan sampai di apartemen, tiba-tiba gadis itu ingin dibelikan ayam warna-warni!
“Ganti baju, sayang!” ucap Suna sambil mengenakan kaos hitam polosnya.
“Nggak! Beliin ayam warna-warni dulu!” ucap [Name] sambil memeluk erat pintu kamar.
Suna memijit pelipisnya, “Beli dimana coba? Jaman sekarang mana ada yang jual begituan.”
“Ada! Pasti ada!” [Name] melepas pelukannya dari pintu kamar lalu berkacak pinggang, “Mikasa aja punya kok, masak aku nggak!”
Dalam batin Suna merutuki Mikasa, oh! Jadi gadis itu yang membuat monyet kecil di hadapannya kini meminta hal aneh-aneh.
“Ganti baju dulu, baru aku beliin!”
[Name] menggeleng, “Nggak mau! Beliin dulu!”
Suna memijit pelipisnya, “Sayang..”
[Name] mencebikan bibirnya, “Beneran loh ya! Abis aku ganti baju, langsung beliin!”
Suna hanya mengangguk, “Iyaa!”
[Name] langsung berlari kearah lemari untuk mengambil kaos dan celana, dengan wajah berseri-seri tentunya, sebentar lagi ayam warna-warni akan berada di dekapannya!
‘Yes! Yes! Ayam warna-warni!’
---
Suna memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku, pemuda itu menelisik sekitar tajam, “Nggak ada, sayang. Nggak ada yang jual,” ucapnya sambil menunduk untuk menatap gadis di hadapannya.
[Name] mendongak menatap Suna, mata gadis itu berkaca-kaca, sudah senang akan beli ayam, eh malah nggak ada yang jual, “Nggak jadi beli dong..?”
Suna memeluk [Name] lalu menaruh dagunya di atas kepala gadis itu, “Adopsi kelinci aja yuk?”
[Name] menggeleng dalam dekapan pemuda itu, ia kecewa, sangat amat kecewa.
“Pulang aja..”
Oh shit! Suna dalam bahaya!
“K-kita cari lagi? Mungkin ada yang jual d-di-”
“Pulang!” ucap [Name] sambil mendorong Suna untuk melepas pelukannya.
“Yaudah, ayo.”
[Name] menatap Suna kesal, air mata telah luruh membasahi pipi gadis itu, “IH! KOK PULANG SIH!??!!’
Suna menggaruk tengkuknya, “Katanya mau pulang.”
[Name] menghentakan kakinya kesal, “Mau ayam warna-warni!” ucapnya sambil terisak.
“Aduh-aduh, iya-iya, kita cari ya, udah jangan nangis,” Suna menarik [Name] untuk mendekat kepadanya, “Udah jangan nangis,” ia usap air mata di pipi kekasihnya dengan pelan, seakan takut jika tangan kasarnya akan melukai wajah gadis itu.
“Mau ayam..”
“Iya, kita cari yuk!”
---
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]
FanfictionSuna Rintarou X You "I love you for infinity." #Fanfiction