35.

1.1K 207 12
                                    


Bahasa non-baku!

“[Name], aku keluar bentar ya, mau main!” ucap Suna sambil mengenakan jaketnya, kemudian pemuda itu menyambar kunci motor di meja.

[Name] yang sedang menonton TV sambil menyemil mengangguk, “Jangan pulang malem-malem, nanti pintu kamar aku kunci!”

“Oke!”

---

“Oi, bro!”

“Oya oya oya!”

“Long time no see!”

“Gimana kabarnya nih?!”

“Baik dong!”

Suna mendudukan dirinya ke kursi setelah berpelukan ala pria dengan kedua teman lamanya.

“Widih, jambul lo makin tinggi aja!” ucap Suna sambil mengeluarkan dompet di saku celana jeans-nya lalu menaruhnya ke meja, kunci motor di tangannya ikut ia taruh di situ.

“Jimat nih!” Suna terkekeh lalu menatap seorang pemuda berambut abu-abu, “Tumben nggak sama Akaashi?”

“Dia pergi les,” ucap pemuda berambut abu-abu itu lalu menyedot boba yang sempat ia beli tadi.

“Wajah lo lemes amat, tipes lo?” ucap pemuda berambut jabrik yang duduk di sebelah pemuda berambut abu-abu, ucapannya itu ditujukan pada Suna.

“Dari pada lo! Kayak pedofil!”

Ketiganya langsung tertawa, tak terkecuali yang di katai pedofil.

“Huahaha! Kuroo pedofil!” sang pemuda berambut abu-abu tertawa paling keras.

“Anj- nggak ya, kampret!” Kuroo Tetsurou, laki-laki berkaos merah bermerk itu menyugar surai jabriknya kebelakang.

“Lo masih deket ama si Kenma?” tanya Suna.

“Tuh bocah satu, iya lah! Malah sekarang gue udah kayak bapaknya,” ucap Kuroo sambil merangkul pemuda di sampingnya, “Ya kan, brokuto?”

Yang dipanggil 'Brokuto' menunjukan jempolnya, “Gue ibunya.”

Ketiganya kembali tertawa bersama, mereka lanjut mengobrol hingga jam menunjukan pukul sembilan malam.

Suna yang tak sengaja melihat jam di dinding kafe langsung teringat perintah [Name].

“Aduh! Bro, kayaknya gue harus pulang sekarang deh,” ucap Suna sambil meringis, ia tak enak pulang di tengah-tengah asiknya berbincang.

“Loh, udah mau pulang, cepet amat.”

Kuroo menyandarkan punggungnya kebelakang, Suna meraih dompetnya yang berada di atas meja lalu memasukan kedalam saku, kunci motornya ia raih.

“Istri gue ngunciin pintu kamar ntar kalo gue pulang malem banget,” ucap Suna.

“Loh? Lo udah nikah?!” kaget si Brokuto.

Suna hanya tersenyum, “Gue balik duluan ya, maap!”

“Yoi-yoi! Santai aja, kapan-kapan kan masih bisa ketemu, ya kan, brokuroo?”

Kuroo mengangguk, “Udah sana pulang, bini lo marah ntar.”

“Oke, bye bro! Gue duluan!”

“WOKE!”

Setelah kepergian Suna, Kuroo dan Brokuto saling berpandangan, mereka saling melemparkan tatapan bingung.

“Si Suna beneran udah nikah?”

“Anjirlah! Dia nggak undang kita!”

---

I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang