25.

1.3K 214 14
                                    


Bahasa non-baku!

“Males banget.”

“Sama.”

[Name] dan Nobara kini sedang ngemper di pinggir lapangan basket, kelasnya kini sedang jam pelajaran olahraga, kedua gadis itu menatap malas kearah teman-teman sekelasnya yang asik bermain bola, ada yang bermain sepak bola, bola voli, bola basket.

“Cowok lo jago banget keliatannya,” ucap Nobara sambil menunjuk kearah Suna yang baru saja melakukan servis dan mencetak poin.

“Dulu kalo weekend dia sering ngajak gue main voli di pantai, kalo sekarang udah jarang, males soalnya,” ucap [Name] sambil menselonjorkan kakinya, Nobara ikut menselonjorkan kakinya juga.

[Name] menatap gerak-gerik Suna yang tampak lihai bermain, “Awas aja kalo ntar malem minta pijet.”

“Ha? Apa, [Name]?” bolot Nobara.

“Ah! Nggak itu loh si Suna.”

“Oh.. Eh- ini cuma perasaan gue atau tiap Suna nyetak poin dia natep ke lo?” ucap Nobara berbisik pada [Name].

[Name] mengeryitkan keningnya lalu menatap kearah Suna, pas sekali pemuda itu sedang menatap kearahnya, dengan kikuk plus malu pemuda itu kembali fokus pada posisinya sebagai tukang servis (Apanya namanya? Saya lupa).

[Name] geleng-geleng lalu terkekeh, “Sok malu-malu kucing, dasar buaya.”

“Sorakin dong, [Name]!” ucap Nobara, “Biar mamasmu itu semangat! Kayak orang kena tipes aja dia.”

[Name] tertawa hingga mendongak, “TIPES!!” ucapnya hingga terbengek.

[Name] mengentikan tawanya lalu mengusap sudut matanya yang basah, “SUNA! SEMANGAT DONG! JANGAN LETOY GITU!” teriak gadis itu tiba-tiba mengagetkan teman-teman sekelasnya yang sedang berolahraga.

“Cie Suna~”

“Cuit! Cuit! Keselak ekhem-ekhem!”

“Aduduy! Mbak [Name]!”

“SUNA TUH DIKASIH MANGAT!”

“UDADEH! COUPLE TERDEBEST LAH!”

[Name] bukannya malu-malu, gadis itu malah tertawa hingga menampol bahu Nobara, gadis berambut sebahu itu langsung mengoceh kesal.

Sementara itu, Suna di tengah lapangan menahan senyumnya, pemuda itu menunduk menyembunyikan rona merah di kedua pipinya yang kian menyebar hingga seluruh mukanya merah.

“Idih malu-malu,” Osamu sang kembaran jamet pirang memukul bahu Suna hingga pemuda berambut gelap itu mendengus.

“Diem deh, anjing!”

“[Name]! Cowok lo nih malu-mal-”

Blak-

“Diem!

Osamu meringis nyeri saat jidatnya dispike oleh Suna dengan bola voli di tangannya.

“SAKIT BANGSUL!”

---















YA GUSTI! niatnya aku mau apdet tadi sore, tapi karna perut aku sakit gara-gara makan mangga kemarin sore ToT jadi apdetnya sekarang deh~

Nyahaha! See you, Guys!

I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang