16.

1.6K 253 5
                                    


Bahasa non-baku!

"Pengen mandi, tapi males, siapa tuh? Saya."

"Pengen rajin, tapi maen HP mulu, siapa tuh? Saya."

"Peng-"

"Ngoceh mulu, mandi sana," ucap Suna yang sudah wangi, pemuda itu kini sedang menyisir rambutnya yang masih sedikit basah menggunakan tangan.

[Name] yang sedang selonjoran di atas sofa menggeleng, "Ma-les!"

"Ampun deh! Cewek kok malesan!" ucap Suna kemudian ia mendekatkan wajahnya pada [Name] lalu mengecup kedua pipi gadis itu, "Kecut!"

"Kan belum mandi, bolot!" ucap [Name].

"Sana mandi!" ucap Suna sambil menyingkirkan kaki [Name] yang rakus tempat.

"Ntar ah! Masih jam sepuluh juga," dengan santai gadis itu menggaruk perutnya.

"Terserah," ucap Suna sambil memutar bola matanya malas, pada akhirnya gadis itu tak akan mandi hingga sore, "Lututmu masih sakit?" [Name] menggeleng.

"Aku pikir tadi pas jatoh aku bakal lumpuh tau."

"Hush!"

"Abisnya, sakit banget!" [Name] meringis sambil mengelus kedua lututnya, masih teringat jelas bagaimana rasa sakitnya.

"Makanya jangan grasak-grusuk! Udah tau diri sendiri itu ceroboh!"

"HMPH! Iya deh! Iya!" [Name] mengangkat dagunya, bukan ekspresi imut yang ia keluarkan namun raut songong.

"Sana mandi! Mau jadi temennya kecoa kamu?" ucap Suna membuat [Name] menggeleng, "Orang bodoh mana yang-"

"Udah sana mandi! Abis itu ayo keluar cari sarapan."

"Ini kan udah jam sepuluh, udah bukan sarapan dong!"

"Iya, udah sana cepet mandi!" geram Suna ingin meremas [Name] hingga mengkerut.

"NGOKE!"

---

"Hekh~ ah nikmatnya.."

"Kalo sendawa itu mulutnya ditutup!" ucap Suna sambil menyentil pelan jidat [Name].

Sepasang kekasih itu kini sedang berada di sebuah restauran ayam terkenal di kota.

Mereka berdua baru saja menghabiskan masing-masing seporsi nasi lengkap dengan ayam goreng.

"Minta teh kamu dong, punyaku abis," ucap [Name] sambil menunjukan gelasnya yang sudah kosong, sementara ia melihat gelas Suna masih penuh.

"Tuh ambil."

Dengan senyuman manis gadis itu menyaut es teh pacarnya lalu meneguknya hingga tersisa setengah, "Abis ini ke kedainya Samu yuk," ucap [Name] sambil menatap keluar jendela restauran.

"Ngapain?" tanya Suna sambil mengambil es tehnya dari tangan [Name] lalu meneguknya hingga habis.

"Numpang pipis. Ya beli onigri lah!"

Suna mengangguk-angguk lalu mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan, ia merogoh saku celana jeans-nya untuk mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar.

"Wih, duitmu banyak banget," mata [Name] langsung hijau ketika melihat isi dompet Suna.

Suna terkekeh, "Mau?" ucap Suna sambil menyodori [Name] selembar uang dengan jumlah nol banyak.

"Nggak."

Gadis tengil itu menggeleng, dengan raut tak peduli ia berkata, "Aku mencintaimu tanpa memandang hartamu," sok iya.

"Beneran? Padahal niatnya hari valentine ntar aku mau kasih kamu buket uang," ucap Suna dengan raut sok kecewa, padahal dalam hati pemuda itu tertawa, "Ternyata kamu nggak suka uang, ya udah deh, nggak jadi.."

"E-eh, kata siapa aku nggak suka uang!"

Rejeki bray! Rejeki! Jangan sampe lolos!

---

I Love You For INFINITY [SUNA RINTAROU X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang