09.

10.1K 634 29
                                    


Sudah satu minggu Mansion megah nan mewah itu tenang dan tidak ada keributan sama sekali, Membuat yang melihatnya mungkin akan berangapan bahwa tidak ada kehidupan didalamnya.

Namun,berbanding terbalik dengan orang² yang ada didalam mansion itu.

Saat ini sebuah keluarga sedang dalam keadaan kacau dan dengan aura yang sangat mencekam serta aura mengintimidasi,membuat beberapa orang disana bergidik ngeri ketika melihat keluarga itu.

Bahkan para maid dan bodyguard yang melihatnya saja sudah dibanjiri keringat dingin,Takut akan aura menyeramkan yang dikeluarkan oleh keluarga itu.

Raut tidak senang serta kebencian yang mendalam itu ditunjukan oleh semua orang dan hanya satu orang penyebabnya.

"Hahah ayolah apakah begini cara keluarga terhormat memperlakukan seorang tamu" ucap seseorang yang sudah nampak tua namun masih berwibawa itu.

"Kau hanya lah bajingan aniel, Kami tidak menyambut bajingan gelandangan seperti mu"Ujar seorang yang juga seumuran dengan orang dihadapan nya itu.

Mereka adalah aniel dan arganta, musuh bebuyutan dan sialnya juga termasuk besan.

"Hahahahahahah aku? Bajingan?  Lalu kamu apa arganta?"

"Ck, Kau adalah orang bodoh aniel.Kesalahpahaman yang kau ciptakan sendiri malah membuat otak mu itu hancur"

"Shit, Salah paham?Kkk bedebah! Aku tidak ada waktu untuk meladeni mu arganta,aku kesini ingin membawa cucu bungsu ku"Ujar Aniel dengan smirk nya.

Prang

lemparan gelas yang berisi kopi itu hampir saja mengenai kepala aniel dan beruntung nya bisa dihindar oleh aniel.Pelaku dari itu semua tidak lain dan tidak bukan adalah Arsen.Lama terdiam menyaksikan perdebatan keluarga nya dengan aniel membuat arsen akhirnya bertindak ketika aniel ingin mengambil kenzo, tentu saja arsen tidak akan perna menyerahkan nya.

"Berani-berani nya kau, Sialan! " Ujar aniel dingin pada arsen dengan raut datar nya ia mengumpat pada akhir katanya.

"Pak tua jangan pernah melewati batas mu!"ucap arsen dengan raut datar dan nada dingin nya.

Aniel bersmirk,Ia senang akan sikap arsen saat ini tidak sia-sia ia mengajarkan arsen dulu.

"Apakah arsen kecil sudah berhasil sekarang? Hoho Bukankah seharusnya kau berterimakasih pada kakek mu ini arsen" Ujar Aniel tajam dan jangan lupakan dengan nada mengejek nya yang ia tunjukan pada Arganta dan Felix.

"Cih! orang seperti dia tidak pantas mendapatkan itu semua" Gumam Rara Dan tentu saja masih dapat didengar oleh yang lainya.

"Sampah! "

Kali ini bukan rara yang bergumam melainkan Reno Ia berdiri disamping sang adik,Rara.Saat ini.

Bukanya Marah Aniel malah tertawa keras pada mereka bahkan aniel Memegang perutnya yang terasa keram saat ini karena kelamaan tertawa.

"Lihat arganta bukankah Kalian sama seperti ku,Jadi berhenti lah berlagak sok Polos"Cibir Aniel datar.

"Dan oh ya! Cepat panggil Baby ken Kakeknya ini ingin bertemu dengannya" Lanjut Aniel dengan menekankan kata 'Baby Ken', Tidak lupa juga Senyum Menyeramkan aniel pada sudut bibirnya.

"Aku Tidak akan membiarkan Anak ku melihat mu Brengs*k"

Kali ini Jian yang menjawab perkataan Aniel,Ibu dari Empat orang anak itu sedang menahan Emosi yang siap keluar saat ini ia tidak boleh gegabah atau terpancing emosi pikir jian.

Kenzo Arganta Diamond. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang