13.

7.7K 490 20
                                    


Setelah kejadian tadi Kenzo sekarang sudah diperiksa oleh Reno dan reno juga memasang infus ditangan kiri kenzo yang mana itu membuat bocah mungil itu terus menatap tajam kearah reno yang dengan rasa tidak bersalahnya malah duduk enteng dengan leptop yang berada diatas pahanya.

"Abang Lepas~"Rengek kenzo dengan mengakat tangan sebelah kirinya pelan.

"Ngak! Tunggu cairan infusnya abis baru abang lepas" Tegas Reno tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Ihhhh lepassss! Abang kenzo ngak suka inii" kembali kenzo merengek dengan kaki menendang nendang selimutnya.

"Engak! Jangan membantah"Sarkas Reno tajam yang membuat kenzo kembali menangis padahal anak itu sudah tenang tadi.

"Hiks... Ihh kenzo ngak hiks ngak mau bicara sama hiks abang lagi hiks"Tangis kenzo pecah sembari memalingkan wajahnya dari reno.

Reno yang melihatnya hanya menghela nafas berat benar² menguras tenaga jika berdebat dengan adik bungsunya ini.

Kenzo Menghentikan tangisnya Saat merasa abangya reno tidak memeperhatikanya,Perlahan ia melihat kearah samping ia melihat reno yang seperti nya sedang mengantuk melihat itu kenzo tiba² memiliki sebuah ide cemerlang.

"Abang kenzo mau tidur, tapi abang temanin ya" Pintah kenzo Dengan mata yang sudah sayup dan ia juga menduselkan kepalanya pada tangan kekar milik reno.

"Hem"

Reno berdehem mengiyakan ucapan adiknya lagi pula ia juga sudah mengatuk sekarang.Dan juga baru saja tadi adiknya bilang bahwa ia tak ingin bicara lagi padanya dan sekarang apa ini adiknya sendiri yang malah mulai berbicara padanya dasar bayi pikirnya.

"Abang puk puk"

Reno menurut ia memposisikan badannya dengan memeluk kenzo tak lupa juga tangannya yang menepuk nepuk pantak berisi milik kenzo.
Lama dengan kegiatan nya akhirnya terdengar dengkuran halus dari mulut mungil itu,Merasa adiknya sudah tidur reno juga segera menyusul sang adik ke alam mimpinya.

2 menit

4 menit

6 menit

Waktu nya beraksi.

Kenzo melepas pelukan reno secara perlahan tak lupa juga infus ditangannya sedikit kesusahan namun akhirnya infus itu terlepas dan kenzo sedikit meringis saat melihat tangannya yang meneteskan darah ia hanya abai dengan itu, lagian tak perlu ditakuti nanti juga berhenti sendiri,pikirnya.

Perlu diketahui juga bahwa kenzo tidak tau tentang penyakit hemofilia nya karena memang keluarga nya tak ingin ia bersedih dan takut jika tahu akan itu semua jadi keluarga nya merahasiakan nya.

Ia mengedarkan pandanganya untuk mencari pengganti pelukan itu netra bulatnya menatap sebuah boneka Squidwerde dari kartun favorit nya segera ia mengambil itu dan meletakannya pada pelukan hangat milik Reno,Ia sebenarnya tak rela melihat Squidwerde tersayang nya dipeluk oleh dokter sialan itu dan sialnya juga orang itu juga termasuk abang sepupunya. Kenzo juga berpikir kenapa abangnya ini ingin jadi dokter padahal Papanya sudah memberikan perusahaan yang sangat besar.

Kenzo melihat jam di dinding kamarnya.

Pukul 22.15 WIB.

Sejenak kenzo berpikir ia harus apa pada jam segini,Mau keluar tapi tidak tau harus apa dan kemana lama dengan pikirannya tiba² Telpn nya berbunyi.

Ting

Pesan? Siapa yang mengirim pesan jam segini pikirnya.

Kenzo berjalan kearah nakas kamarnya ia mengambil ponselnya lalu berjalan kearah sopa didekat jendela kamarnya. Tak lupa juga tangan yang saat ini masih meneteskan darah yang mengenai lengan piyama nya karena memang piyama nya berlengan panjang semua.

Kenzo Arganta Diamond. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang